Minggu, 30 Desember 2012

(Sinopsis) Full House Take 2 Episode 1 (Part 1)


Annyeong Chingu .^^.
Ini sinopsis pertama yg aku buat. Entah kenapa pengen banget nge-recap drama ini. Mungkin karena ceritanya yg menarik. Tiap episode dari drama ini terbagi dalam 2 part. Jalan cerita drama sangat berbeda jauh dari Sequelnya. Mending langsung simak aja yuk chingu ceritanya....


  • Title: 풀하우스TAKE2 / Poolhawooseu Teikeu 2
  • Japanese title: フルハウスTAKE2 / Furuhausu Teiku 2
  • Also known as: Full House Take 2
  • Genre: Romance, comedy
  • Episodes: 16 (32 parts)
  • Broadcast network: SBS Plus
  • Broadcast period: 2012-Oct-22 to 2012-Dec-13
  • Air time: Monday to Thursday 12:30 (one part each day, two episodes a week)
  • Related TV shows: Full House (KBS2, 2004)


Main Cast


Extended Cast








==Part 1==


Cerita bermula saat sebuah mobil berhenti di sebuah jalan. Seorang ahjumma turun dari mobil diikuti seorang gadis kecil yang cantik. Dia adalah Jang Michelle. Di depan sebuah rumah, terpampang sebuah papan nama yang bertuliskan ‘Man Ok Gwan’. Michelle menatap heran pada papan nama tersebut. Mereka kemudian masuk ke dalam.

Di dalam, tampak seorang kakek yang sedang melatih taekwondo. Satu persatu kakek itu menjatuhkan muridnya. Michelle merasa takut melihat kakek itu. Kakek berbalik karena menyadari kedatangan mereka. Michelle yang sedari tadi menatap kakek, menundukkan kepalanya saat kakek melihatnya. Michelle masih tertunduk takut saat kakek menanyakan namanya. Ahjumma berkata bahwa namanya adalah Michelle, Jang Michelle. Ahjumma menyuruh Michelle memberi salam pada kakek. Michelle kemudian memberi salam pada kakek dengan suara pelan sambil tetap menundukkan kepala. Kakek yang melihatnya menegur Michelle.



“Angkat kepalamu! Lihat mataku! Lakukan lagi!” perintah kakek.
“Halo, aku Jang Michelle,” kali ini Michelle memperkenalkan dirinya dengan suara lantang.
Kakek berkata tidak.”Mulai sekarang namamu bukan Michelle, tapi Man Ok!”.  Kakek menjelaskan arti dari ‘Man Ok’, ‘Man’ berarti penuh dan ‘Ok’ berarti rumah. Michelle yang kini berganti nama menjadi Man Ok, memandang ahjumma karena merasa takut pada kakek. Ahjumma berkata bahwa mulai saat ini Man Ok akan tinggal bersama kakek. 


Sambil tersenyum Kakek kemudian mengulurkan tangannya ingin menyalami Man Ok. Dengan ragu, Man Ok membalas uluran tangan kakek. Kakek tersenyum pada Man Ok.



Di rumah keluarga Lee sedang diakan sedang diadakan pesta. Tampak Lee Tae Ik kecil sedang menikmati pesta bersama orang tuanya. Salah seorang tamu mendatangi ayah Tae Ik, dia memperkenalkan seorang pemuda pada ayah Tae Ik sebagai seseorang yang baru saja menerima penghargaan dari Universitas. Pemuda itu kemudian membungkuk memperkenalkan dirinya, “Halo, saya Lee Jin. Tolong jaga aku.”

Belum sempat Lee Jin mengangkat kepalanya, ayah Tae Ik pergi karena melihat kedatangan tamu yang dari tadi di tunggunya. “Ah, itu guru. Ayo kita pergi,” kata ibu sambil menarik tangan Tae Ik. Tamu yang di maksud adalah kakek dan Man Ok kecil yang datang dengan memakai seragam Taekwondo. Para tamu memperhatikan kakek dan Man Ok yg memakai pakaian yg berbeda. 


Ayah Tae Ik kemudian memberi salam pada kakek. Ayah Tae Ik adalah salah satu murid Taekwondo kakek. “Beberapa hari ini aku tidak melihatmu mengikuti latihan. Aku penasaran apa kau telah kembali. Kau telah membangun rumah mewah,” kata kakek pada Direktur Lee. Direktur Lee berkata bukan apa2, “Mendengar kau akan meninggalkan pelatihan, aku khawatir tidak bisa melihatmu lagi disini.” Kakek berkata kalau sekarang keluarganya bertambah besar, jadi dia tidak bisa kemana2. Kakek kemudian memperkenalkan Man Ok sebagai cucunya.


Sambil tersenyum, Man Ok memperkenalkan dirinya dengan suara lantang. "Namaku Jang Man Ok, Man Ok berarti penuh dan Ok berarti rumah." Ayah Tae IK berkata bahwa nama Man Ok sama artinya dengan rumah Man Ok. Ibu kemudian meraih tangan Man Ok, "Kau memiliki nama yg sama dengan seseorang yg kukenal. Tapi Man Ok kita jauh lebih cantik daripada orang itu," kata ibu. 




Ibu menyuruh Tae Ik mengajak Man Ok untuk bermain. Tae Ik tertunduk ragu, dia merasa enggan menuruti perintah ibu. Man Ok menatap Tae Ik yang tertunduk, “Angkat kepalamu! Lihat mataku! Lakukan lagi!” bentak Man Ok pada Tae Ik(ini mah omongan kakek J).  Tae Ik kaget karena bentakan Man Ok, dia melirik ke arah ibunya. Kakek hanya tersenyum. Man Ok tersenyum geli lalu mengajak Tae Ik pergi sambil menarik tangannya. Ibu tertawa melihat kelakuan mereka. Ayah berkata sangat menyenangkan memiliki anak2 berkepribadian ceria. Ibu memuji kalau Man Ok itu cantik.






Kakek : “Aku penasaran bagaimana gadis itu akan tumbuh ketika dia kehilangan orang tuanya pada saat dia berusia 5 tahun. Tapi...gadis itu mempunya kepribadian yg baik. Sebagai seorang ahli beladiri, aku tertarik untuk membesarkannya.”



Tae Ik merasa risih saat Man Ok mengenggam tangannya, dia kemudian menepis tangan Man Ok sambil berkata kalau Man Ok itu aneh. Man Ok bertanya kenapa?



“Kau memegang tangan seperti anak perempuan, dan bahkan suaramu seperti anak perempuan,” kata Tae Ik heran. Man Ok berkata kalau dia memang anak perempuan. “Tapi kenapa rambutmu pendek? Kau bahkan tidak memakai rok? Semua anak perempuan biasanya berpakaian seperti itu,” tanya Tae Ik sambil menunjuk ke arah sekumpulan anak perempuan yang sedang bermain. Tae Ik melanjutkan semestinya Man Ok mengenakan seragam Taekwondonya pada saat latihan.
“Aku tidak tahu. Idiot!” teriak Man Ok kesal sambil berlalu meninggalkan Tae Ik.


Malam hari, terdengar suara seseorang memanggil “Sato!” berulang kali. Tae Ik yang mencari arah suara itu, menemukan Man Ok yang sedang mencari sesuatu. Man Ok terus berteriak “Sato!”, Tae Ik bertanya Sato apa, tapi Man Ok hanya terus berteriak memanggil Sato sambil berusaha meraih sesuatu di bawah kolong. Tae Ik kemudian menyuruh Man Ok minggir, dia kemudian membantu Man Ok dengan berusaha meraih sesuatu yang bernama “Sato” itu. Tae Ik berhasil menemukan “Sato”, tapi saat tahu yang dipegangnya adalah seekor kucing, dia malah melemparnya ke Man Ok. Tae Ik pun bersin-bersin karena alergi. Sambil terus menggaruk badannya yang gatal karena alergi, Tae Ik marah kepada Man Ok karena tidak memberitahunya kalau “Sato” itu adalah seekor kucing. Man Ok yang juga kesal karena Tae Ik melempar kucingya berteriak kalau dia sudah memberitahu Tae Ik kalau itu adalah Sato (Tapi bukan nyebut kucing kan sayang ^^). “Idiot!”......”Bodoh!” teriak mereka bersamaan.Tae Ik pergi meninggalkan Man Ok sambil terus menggaruk tubuhnya yang gatal.






Scene terus beralih dari Tae Ik kecil yg menggaruk badannya sambil memanggil ibunya, Tae Ik remaja yg bersin2 karena mencium sesuatu yg bau, dan terakhir Tae Ik dewasa yg bersin2 karena memakai pakaian yg terbuat dari 90% polyster. Tae Ik alergi terhadap banyak hal, mulai dari bulu hewan, debu bahkan pada pakaian yang terbuat dari jenis polyster. Dia hanya memakai pakaian yang terbuat dari 100% kain asli.


Tae Ik lalu masuk ke kamarnya untuk berganti pakaian. Dia memeriksa jasnya di gantung lalu membanting jas itu karena terbuat dari polyster. Tae Ik lalu mengambil kemeja putih dari lemarinya dan memakainya. Dia memandangi dirinya di cermin dan tersenyum. 


Take One, grup yang digawangi duo Lee Tae Ik dan Won Kang Hwi, akhirnya tiba di China untuk melakukan tur konser. Di bandara, para fans Take One berteriak histeris menyambut kedatangan idola mereka. “Aku mencintaimu, Take One!” teriak para fans itu. Tae Ik dan Kang Hwi tersenyum pada fans mereka. Kang Hwi kemudian merangkul bahu Tae Ik agar mereka terlihat akrab di depan para fans.
“Turunkan tanganmu!” bisik Tae Ik pada Kang Hwi. Dia merasa kesal dirangkul seperti itu oleh Kang Hwi.
“Tersenyumlah, kenapa tidak? Mereka adalah fansmu...” kata Kang Hwi sambil terus tersenyum pada fans mereka. Tae Ik tersenyum menahan kesal. Mereka kemudian naik ke atas bus tur mereka.


Di atas bus, Tae Ik menepis kasar tangan Kang Hwi yang masih merangkul bahunya. “Kau bajingan gila,” umpat Tae Ik. Tae Ik menuju ke bagian belakang bus, tapi Kang Hwi menahan lengannya. “Ya! Bangku belakang untuk orang yg melakukan pekerjaan dengan baik,” kata Kang Hwi sambil menuju bangku belakang. Tapi Tae Ik malah menahan bahu Kang Hwi. “ Itulah tempatku,” kata Tae Ik. Mereka kemudian saling memperebutkan siapa yang berhak duduk di jok belakang. Asisten Baek Go Dong berusaha melerai pertengkaran mereka. Manajer menyuruh mereka segera duduk karena bus akan segera jalan. Kang Hwi masih terus mengakui kalau dia lah yang terbaik sambil mengutip lirik lagu 2EN1 “I’m The Best” dan berkata bahwa orang yg  terbaik duduk di belakang.

“Daripada meyanmenyanyikan lagu orang lain, kenapa kau tidak berlatih lagu baru? Kau bahkan tidak bisa menyanyi,” kata Tae Ik sambil tersenyum mengejek. “Kapan aku tidak bisa bernyanyi?” elak Kang Hwi. “Kapan?” tantang Tae Ik.

Kang Hwi akhirnya mengakui kalau dia pernah melakukannya sekali. Dua kali. Tidak,  beberapa kali. “Tapi apa kau tahu apa yang fans katakan? Hanya keberadaanku sendiri adalah sebuah karya seni. Jadi aku hanya perlu duduk di sana dan mengupas jeruk dan aku akan menjadi hebat. Bahkan jika aku menyanyi keluar dari nada, aku tetap yg terbaik bagi mereka.”

“Jadi kau menyukainya?” sindir Tae Ik sambil menuju jok belakang, tapi lagi-lagi lengannya ditahan oleh Kang Hwi. Mereka masih terus memperebutkan siapa yang berhak duduk di jok belakang. Asisten Go Dong dan stylist Choi berusaha menyuruh mereka duduk. Go Dong memberi saran agar mereka duduk saja di kursi tengah. Kang Hwi menyetujui saran Go Dong, mereka duduk saja di kursi tengah biar adil. Alih-alih menuruti perintah Kang Hwi, Tae Ik malah melenggang ke jok belakang (Huahahaha...kecele nih ye :p). Kang Hwi yang sudah terlanjur duduk di kursi tengah, mengumpat kesal sambil menuju ke jok belakang. Tiba-tiba Tae Ik membuka tirai jendela sambil melambaikan tangannya pada fans mereka. Kang Hwi yang berniat merebut jok belakang dari Tae Ik pun terpaksa tersenyum pada fansnya sambil menahan kesal (kecele dua kali nih ye  hehehehe :p).


Di bandara Incheon, Man Ok sedang mengantar kakek yang hendak menuju luar negeri. Man Ok menyuruh kakek untuk bergegas karena kakek akan ketinggalan pesawat. Tiba-tiba kakek berbalik dan menatap tajam Man Ok, “Jang Man Ok...Jaga studio Taekwondo dengan baik! Dimana ada kemauan.....”



“.....di situ ada jalan!” sambung Man Ok sambil tersenyum. Man Ok berkata kalau dia akan menjaga studio Taekwondo dengan baik, jadi kakek tidak perlu khawatir. Dia berharap agar kakek tetap sehat. Man Ok menyuruh kakek lekas berangkat. Kakek memperlihatkan tiketnya pada petugas. “Semoga perjalanan kakek menyenangkan!” kata Man Ok sambil melambai pada kakek. Saat kakek sudah agak jauh, tiba-tiba Man Ok berteriak kegirangan “Asa!!”


Man Ok kemudian menuju toilet bandara. Saat keluar dari toilet, dia sudah berubah menjadi lebih cantik dan mengenakan pakaian yang modis. Dia merasa lega karena kakek sudah berangkat dan akhirnya dia bisa mengenakan pakaian wanita (Kalo ada kakek kayaknya Man Ok gak boleh pake pakaian cewe yak J). Man Ok merapikan pakaian dan rambutnya kemudian berlalu pergi. Man Ok menelpon seseorang, dia berkat kalau dia bebas sekarang.


“Untuk sementara aku akan bebas dari guru tua yang menjengkelkan itu,” kata Man Ok sambil berteriak senang.



Sebuah berita infotaiment sedang memberitakan tentang Take One yang sukses mengadakan tur konser ke China. Presenter wanita di acara tersebut mengatakan kalau ini adalah konser kelima Take One. Setelah Take One tiba di China, 5000 fans menyambut kedatangan mereka di bandara. Melihat bagaimana duo panas memimpin Hallyu Wave, mereka pasti mendapat perhatian dari fans China mereka. Presenter itu kemudian membahas tentang fashion bandara Taek One yang sedang menjadi berita panas dimana-mana. “Pertama, kita akan membahas tentang si fashionista, Won Kang Hwi. Kali ini dia juga menggunakan busana mix & match yang tampak nyaman dan alami dan meningkatkan fashion di bandara kali ini.” Puji presenter wanita tersebut.


Kang Hwi yang menonton berita infotaiment tersebut di kamar hotel tersenyum bangga. Dia menyuruh Go Dong mengeraskan volume televisi. Go Dong mengiyakan, tapi dia tidak menemukan remote tivi. Dia melihat remote ada di meja, saat akan mengambilnya Tae Ik tiba-tiba muncul dan mengambil remote itu duluan. Tepat di saat itu pulalah, presenter tersebut membahas tentang busana yang dikenakan Tae Ik. Presenter tersebut mengatakan Tae Ik mengenakan busana seperti upacara penghargaan. Presenter tersebut menambahkan kalau Tae Ik saat ini menempati posisi nomor satu di situs pencarian di internet untuk fashion bandara terburuk. Tae Ik kaget diberitakan seperti itu.



“Lee Tae Ik adalah teroris mode,” komentar presenter tersebut. Kang Hwi yang belum mengetahui kedatangan Tae Ik tertawa sambil berkata kalau Tae Ik pasti sangat malu sekarang. Tanpa menoleh, dia menyuruh Go Dong mengeraskan volume tivi. Tae Ik yang memegang remote tivi, mematikan tivi sambil menatap kesal pada Kang Hwi (tatapannya kayak pengen nelen hidup2 si Kang Hwi..lol). Tanpa merasa bersalah, Kang Hwi bertanya kenapa Tae Ik mematikan tivi padahal dia sedang menonton berita itu?

Go Dong yang sepertinya sudah tahu kalau bakal terjadi perang lagi diantara mereka berdua, mencoba memberi isyarat pada Kang Hwi. Tae Ik yang merasa kesal pada Kang Hwi berkata jika Kang Hwi punya waktu untuk menonton tivi, kenapa dia tidak menggunakan waktunya untuk berlatih menyanyi? “Apa kau ingin mengeluarkan suara mencicit lagi?” tanya Tae Ik.

Kang Hwi berusaha membela diri dengan berkata kalau itu hanya delusi Tae Ik. Sekarang Tae Ik bahkan bilang kalau Kang Hwi mengeluarkan suara mencicit. Kang Hwi berkata kalau itu bukan istilah dalam dunia pertunjukkan. “Baiklah kalau begitu, bukan keluar dari nada, tapi keluar dari kunci. Kalau kau tidak ingin kita dipermalukan di China ini, maka mari kita bernyanyi dengan baik hari ini, oke? Bernyanyi tanpa keluar dari nada,” Tae Ik berusaha menekankan setiap kata-katanya.

Kang Hwi : “Apa ini? Kau ingin memprovokasiku sepagi ini? Lee Tae Ik saat ini suasana hatiku sedang baik. Jika tidak, kau mungkin....Ah! Kau marah karena mereka mengatakan fashion bandaramu yg paling jelek, kan? Yeah..aku bisa mengerti. Menjadi posisi pertama di situs pencarian di internet, pikirkan saja bagaimana fashion bandaramu memenuhi semua halaman web. Mengerikan!” 


Kang Hwi tertawa mengejek Tae Ik. Tae Ik terlihat geram, “Ah! Aku ingin membunuh anak ini!” Tae Ik menarik nafas kesal.


Stylist Choi datang, tapi Go Dong yang melihat situasi sedang runyam memberi isyarat menyuruhnya pergi. Tapi stylist Choi tidak mau pergi, dia malah bertanya kenapa dia harus pergi? Sambil menahan tawa, Kang Hwi berkata pada stylist Choi apa dia tahu kalau Tae Ik disebut sebagai Teroris Mode? Stylist Choi kaget mendengarnya. Kang Hwi malah menambahkan kalau stylist Choi harus mencari lebih banyak sponsor pakaian untuk Tae Ik, bahkan sekarang stylist Choi bisa mendapatkan sponsor pakaian untuk busana bandara. Stylist Choi berkata kalau mereka memang mendapatkan sponsor, Tae Ik memotong ucapan stylist Choi. Dia berkata kalau tubuhnya tidak bisa menerima dengan baik semua yang dibawa Stylist Choi. Stylist Choi membela dirinya dengan mengatakan kalau tubuh Tae Ik lah yang sangat sensitif terhadap semua hal. Hwa Dong memberi isyarat pada stylist Choi untuk diam. 

Taek Ik berbalik dan menatap stylist Choi, “Jadi semua ini adalah salahku?”

Stylist Choi berkata bukan, itu adalah salahnya sendiri. Tapi Kang Hwi berusaha membela stylist Choi, dia bertanya kenapa ini salah stylist Choi? Go Dong yang cemas meminta Kang Hwi untuk menghentikan ucapannya. Alih-alih mendengar omongan Hwa Dong, Kang Hwi terus berceloteh kalau dia bahkan tanpa perlu mendapatkan sponsor pakaian dan dia tetap disebut sebagai fashionista bandara. Tidak seperti beberapa orang yang mendapatkan sponsor, mereka bahkan tidak bisa memakainya. Hwa Dong dan stylist Choi semakin cemas mendengar Kang Hwi yang terus saja menyindir Tae Ik. Tae Ik semakin kesal karena merasa disindir, tapi Kang Hwi malah mengkhawatirkan stylist Choi. Stylist Choi hanya menundukkan kepalanya.

Tiba-tiba Kang Hwi  meraih syal yang dibawah stylist Choi. Kang Hwi berkata kalau itu koleksi terbaru dan itu adalah gayanya. Stylist Choi berkata syal itu untuk Kang Hwi Oppa. Tae Ik heran kenapa sylist Choi memanggil Kang Hwi dengan sebutan oppa. Tae Ik bertanya Oppa mana? Stylist Choi menjawab Tae Ik oppa, dia menawarkan pada Tae Ik apa Tae Ik mau memakai syal itu hari ini karena syal itu sedang tren saat ini. Dengan jaim, Tae Ik berkata kalau dia akan mencobanya sekali.



Stylist Choi memberikan syal itu pada Tae Ik, tapi saat Tae Ik ingin memakainya Kang Hwi tiba-tiba merampasnya dan berkata kalau itu bukanlah style Tae Ik. Orang bagaikan dewa seperti dirinya lah yang harus memakai syal itu agar terlihat bagus. Kang Hwi malah mengejek Tae Ik dengan mengatakan bahwa setelah Tae Ik memakai syal itu akan terlihat seperti mutiara di leher babi. Tae Ik semakin panas diprovokasi seperti itu oleh Kang Hwi. Go Dong meminta Tae Ik meralat ucapannya. Tae Ik yang sangat marah ingin menghajar Kang Hwi. Alih-alih merampas syal itu dari Kang Hwi, dia malah menarik ujung syal hingga mencekik leher Kang Hwi.

Hwa Dong yang panik berusaha menyuruh Tae Ik menghentikan perbuatannya. Tae Ik menyuruh Kang Hwi melepas syal itu tapi Kang Hwi tidak mau melepasnya dan berkata kalau syal itu miliknya. Tae Ik semakin menarik ujung syal itu sehingga Kang Hwi semakin tercekik. Hwa Dong meminta Tae Ik berhenti menarik syal itu, dia khawatir kalau sesuatu yang buruk akan terjadi pada Kang Hwi. Stylist Choi berkata kalau dia akan memilihkan satu lagi syal seperti itu untuknya. Tapi Tae Ik tidak mau melepasnya, dia berkata kalau dia mau dan akan memakai syal itu hari ini. Tae Ik semakin menarik kencang syal itu sehingga Kang Hwi yang semakin tercekik melepas syanlnya. (Hahaha..lucu banget liat adegan yang ini). Tae Ik menghela napas lega setelah berhasil merebut kembali syal itu dari leher Kang Hwi.


“Siapa kau mencoba untuk membunuhku?” protes Kang Hwi. Tae Ik berkata siapa suruh Kang Hwi mengganggunya. “Mengganggu? Siapa yang mengganggumu. Semua ini demi kebaikanmu,” elak Kang Hwi coba membela diri. Tae Ik berkata lupakan saja. “Jika kau punya waktu untuk bermain-main, pergilah berlatih menyanyikan lagu. Kau hanya bernyanyi selama satu menit, jadi jangan mengarahkan mikrofon ke penonton hanya karena kau tidak bisa menyanyikannya,” kata Tae Ik sambil menirukan gerakan yang biasa Kang Hwi lakukan dipanggung. “Dan kau menyebut dirimu seorang penyanyi?” tanya Tae Ik.

“Ya, aku seorang penyanyi!” jawab Kang Hwi kesal sambil meninggalkan ruangan. Go Dong mencoba mengejar Kang Hwi. Kang Hwi bergumam kalau dia tidak akan menyanyi hari ini. Go Dong bertanya Kang Hwi mau kemana karena konser akan agar segera dimulai.


“Aku bilang aku tidak akan melakukan konser hari ini. Aku tidak akan melakukannya! Lagipula bagianku hanya satu menit, suruh Lee Tae Ik yg hebat ini menyanyikannya!” tegas Kang Hwi sambil berlalu pergi. Go Dong berusaha mengejar Kang Hwi. Kang Hwi menunggu lift, Go DOng bertanya Kang Hwi mau kemana?




Kang Hwi : “Jika dialah yang hebat, kenapa dia tidak melakukan solo? Apa Take One itu miliknya? Semua orang tahu kalau ‘One’ dari ‘Take One’ itu adalah Won Kang Hwi. Aku tahu mengenai itu, bahkan dia tidak tahu itu. Dia beruntung aku memiliki kepribadian yang baik. Jika tidak kita tidak akan menjadi ‘One Take’!” 



Hwa Dong berkata kalau ‘Take One’ terdengar lebih baik dan bahkan memiliki makna yang lebih baik. Kang Hwi mengutip salah satu pribahasa Korea. Dia berkata kalau Tae Ik itu Eom Gam Seng Shin (mencoba untuk mengungkapkan, ‘Beraninya dia’, tapi salah pengucapan). Go Dong meralat ucapan Tae Ik, yang benar adalah Eom Gam Seng Shim (artinya memimpikan impian yg mustahil). Kang Hwi berusaha membela diri dengan berkata kalau dia tahu, dia tahu itu adalah Eom Gam Seng Shim. Kang Hwi dengan kesal masuk ke dalam lift, Go Dong mengikutinya tapi dia malah didorong keluar lift oleh Kang Hwi. Kang Hwi kemudian meminta dompet Go Dong. Go Dong terpaksa memberikan dompetnya.


Scene beralih ke Man Ok yang sedang membonceng motor Ga Rim. Dia merasa bebas. Man Ok dan Ga Rim sedang berbelanja di pasar, mereka sedang mencari barang untuk toko pakaian Man Ok. Ga Rim bertanya apa Man Ok serius mengubah studio Taekwondo menjadi toko pakaian? “Apa yang akan kau lakukan jika kakekmu menangkapmu? Dia akan menghancurkan setiap tulang di tubuhmu,” kata Ga Rim. Man Ok berkata itulah sebabnya sebelum kakeknya kembali, dia harus menghasilkan uang dan menutup tokonya setelah kakek kembali.



Man Ok bertanya tidakkah Ga Rim berpikir kalau kakeknya keterlaluan? Diusianya yang sudah tua itu, kenapa dia bersikeras tetap membuka studio Taekwondo disaat studio tersebut tidak menghasilkan uang? Jika kakek membuka sebuah program Diet Kickboxing, mungkin ceritanya akan menjadi lain. “Apakah kau tahu kalau terakhir kali kami tidak mampu membayar tagihan?” kata Man Ok. Ga Rim bertanya apa karena kakeknya tidak ada disini, Man Ok akan membersihkan studio Taekwondo? Man Ok berkata daripada Master Aikido Jang Man Ok, bukankah Designer Michelle Jang terdengar lebih baik bagiku?

“Ahh...Aku benar-benar membenci nama Jang Man Ok,” gerutu Man Ok.


Tiba-tiba seseorang ingin mencuri tas Man Ok. Secepat kilat, Man Ok menangkap tangan pencuri tersebut dan memelintirnya. “Kau pikir kau meletakkan tanganmu di atas tas siapa?” tanya Man Ok. Dengan satu jurus, Man Ok membanting pencuri tersebut. Man Ok kemudian memperkenalkan dirinya, “Aku Guru Man Ok, Jang Man Ok dari Federasi Hapkido Korea yang sudah ada selama 50 tahun.

Pencuri tersebut meringis kesakitan lalu pergi meninggalkan mereka. Ga Rim bertanya Man Ok melakukan itu (membanting si pencuri) sambil memakai rok? Bukankah Man Ok bilang kalau dia ingin menjadi seorang designer, menjadi seorang Michelle Jang? Man Ok berkata tetap saja dia tidak akan mentolerir ketidakadilan. Sambil tersenyum Man Ok berkata pada dirinya sendiri, “Master seni bela diri Jang Man OK, Dimana ada kemauan, disitu ada jalan!” 

Di restoran Hotel, tampak Manajer Take One sedang makan. Tiba-tiba Go Dong yang panik menemuinya dan mengabarkan kalau Kang Hwi pergi setelah bertengkar dengan Tae Ik. Manajer bertanya pakaian apa yang dikenakan Kang Hwi? Hwa Dong mengatakan kalau Kang Hwi hanya memakai T-shirt dan celana training. Manajer berkata tidak apa-apa dan malah menyuruh Go Dong untuk makan karena makanan di hotel itu sangat lezat. Tapi Hwa Dong berkata kalau sekarang bukan waktunya untuk makan.



Manajer Bum Soo : “Itulah kenapa kau itu pendatang baru. Won Kang Hwi, orang yg terobsesi dengan gaya dan penampilan, kau pikir dia akan berkeliling kota dengan penampilan seperti itu? Di China saja dia memiliki lebih dari 30 ribu penggemar. Bahkan dia tidak tahu kapan penggemarnya akan mendatanginya. Apa dia gila?”

Go Dong membenarkan ucapan Manajer Bum Soo, bahkan Kang Hwi mengenakan pakaian lengkap pergi ke supermarket. “Dan dia tidak bisa berbahasa China. Dia hanya tahu ‘Ni Hao, Xie Xie, Wo Ai Ni, itu saja,” kata manajer Bum Soo meyakinkan Go Dong.


Disebuah toko pakaian, tampak Kang Hwi sedang menawar baju Cheongsam yang dia kenakan dalam bahasa China (Kang Hwi ternyata jago bahasa China...lol). Penjual itu berkata harga baju itu 500 yuan. Kang Hwi berkata itu terlalu mahal. Dia membujuk penjual tersebut agar mengurangi harganya, tapi penjual tersebut tidak mau. Kang Hwi menghela nafasnya, dia bingung bagaimana cara menyembunyikan wajahnya, dia mengenakan syal dan menutupi wajahnya. Tapi penjual itu melarang Kang Hwi menutupi wajah cantiknya. Kang Hwi menatap penjual itu, dia kemudian bertanya berapa harga kacamata hitam yang penjual itu kenakan. Penjual itu bingung kenapa Kang Hwi menawar kacamatanya.


Kang Hwi kemudian berjalan-jalan menggunakan baju yg baru dibelinya dan mengenakan kacamata hitam yang ditawarnya pada penjual tadi. Dengan begitu, dia tidak akan dikenali oleh fansnya. Kang Hwi melirik jam tangannya, dia berkata tersisa dua jam lagi sebelum konser dimulai tapi kenapa tidak ada yang mencarinya.


Tiba-tiba Kang Hwi melihat seorang gadis kecil turun dari bus dan terjatuh. Kang Hwi terus memandangi gadis kecil tersebut dan tertawa saat melihat poster yang dibawa gadis itu adalah poster Take One dan poster Kang Hwi.




Gadis itu kemudian menanyakan arah gedung tempat diadakannya konser Take One pada seorang ahjumma yang kebetulan melinta. Ahjumma itu menujukkan arah gedung konser yang dimaksud, kemudian gadis itu  pergi ke arah yang ditunjukkan ahjumma tadi. Kang Hwi tersadar kalau gadis itu menuju arah yang salah, awalnya dia tidak peduli dan berniat pergi. Tapi karena tidak tega, dia menghampiri gadis itu.




Di luar gedung tempat diadakannya konser Take One, para fans yang akan menonton konser sudah membludak. Mereka berteriak menyebut nama idola mereka.



Di dalam gedung, Go Dong dengan cemas masuk ke ruang ganti menemui Tae Ik. Tae Ik bertanya apa Go Dong sudah menemukan Kang Hwi? Go Dong  menjawab belum dan berkata kalau manajer Bum Soo akan mencari Kang Hwi. Tae Ik bertanya lagi bagaimana mereka akan menemukannya? Kang Hwi bahkan tidak membawa ponselnya. Go Dong berkata kalau semua staf di luar merasa khawatir karena Take One akan naik ke atas panggung tanpa berlatih terlebih dahulu. Penonton juga akan segera masuk ke dalam gedung.


Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, Go Dong membuka pintu. Ternyata reporter dari KDNTV China yg ingin mewawancarai Tae Ik. Tae Ik memperbolehkan mereka mewawancarai dirinya.


Di luar gedung, penonton mulai memasuki gedung karena konser akan segera dimulai. Kang Hwi terlihat mengantar gadis kecil tadi. Kang Hwi menunjukkan gedung konsernya dan menyuruh gadis itu segera masuk karena konser akan segera dimulai. Gadis kecil itu berterima kasih pada Kang Hwi dan Kang Hwi membalasnya dengan senyum manisnya.



Saat Kang Hwi akan pergi, matanya tiba-tiba tertuju pada layar raksasa di depan gedung yg menayangkan wawancara Tae Ik. “Kau pikir kau begitu hebat, kali ini lakukanlah sendiri,” kata Kang Hwi lalu berlalu pergi.


Tiba2 dia menghentikan langkahnya dan menatap ke layar tersebut. Sepertinya dia menyadari sesuatu. “Ah, lihat orang ini. Dia tidak mendengarkan apa yg dikatakan orang lain. Sudah sering kubilang jangan memakai scraf tapi dia tetap saja memakainya.” Kang Hwi mendengus kesal. “Dalam hal apapun aku tidak menyukainya.” Kang Hwi tampak cemas, “Apa yg harus aku lakukan?”



Scene beralih ke Man Ok yg sedang mengatur barang2 di toko Manokine-nya. Tiba2 seorang ahjumma datang menemui Man Ok. Man Ok menyapanya sebagai ibu Jun Ho. Ahjumma itu datang untuk membayar biaya Taekwondo, tapi dia kaget melihat sanggar Taekwondo sangat berbeda. Ahjumma itu bertanya apa Man Ok menjual semua itu? Man Ok mengiyakan, semua barang itu di jual di toko onlinenya, tapi dia membuka toko offline juga. 


Ahjumma itu kemudian memilih sebuah baju. Man Ok langsung mengeluarkan jurus andalannya. Man Ok memuji kalau ahjumma itu sangat cocok memakai baju itu, Man Ok bahkan menyarankan apa yg harus ahjumma itu kenakan saat dia memakai baju itu. Ahjumma memuji Man Ok, dia tidak menyangka kalau Man Ok ternyata sangat hebat dalam hal2 seperti itu.



Ahjumma : “Aku tidak pernah berfikir kau memiliki sisi ini karena kau selalu memakai seragam Taekwondo. Tapi, pakaianmu hari ini sangat cantik, terlihat bagus untukmu.”

Man Ok : “Sebenarnya inilah gaya yg aku sukai, tapi aku tidak bisa memakai pakaian seperti ini karena kakekku. Dan juga, tetap rahasiakan hal ini dari kakekku. Tepat setelah 3 bulan, aku akan menutupnya.”
Ahjumma menyetujui permintaan Man Ok untuk menjaga rahasia. Dia malah menawarkan apa Man Ok ingin dia menyebarkan tentang tokonya ini?


Tak berapa lama, Toko Man Ok akhirnya penuh dengan pembeli. Man Ok tetap melatih Taekwondo, sedangkan Ga Ryun yg melayani pembeli yg datang.



Sementara itu, di gedung konser Take One di China, penonton mulai memasuki gedung. Manajer Bum Soo terburu2 ke belakang panggung. Go Dong bertanya pada manajer Bum Soo apa dia sudah menemukan Kang Hwi? Manajer Bum Soo menggeleng. Dia berkata sepertinya mereka harus membatalkan pertunjukkan hari ini.



Tae Ik :“Lalu bagaimana dengan orang2 itu? Aku dengar ada beberapa orang yg harus naik kereta selama 4 hari untuk sampai kesini,” tanya Tae Ik.

Manajer Bum Soo gusar, “Apa yg harus kita lakukan? Sekarang Won Kang Hwi tidak disini.” Tae Ik bertanya bagaimanapun mereka tetap harus membayar semuanya, kan? Manajer Bum Soo mengiyakan. “Jadi, walaupun kita membatalkannya sekarang, kita harus membayar panggung, lighting, semua staf dan lainnya, kan?” tanya Tae Ik. Manajer Bum Soo terlihat putus asa, “Tidak ada yg bisa kita lakukan. Kesalahan ini kami yg memulainya.”

Tae Ik tampak berpikir, “Lalu...Mari kita memulainya!”



Konser Take One akhirnya dimulai meskipun tanpa Kang Hwi. Tae Ik mulai tampil sendiri. Penonton berteriak histeris. Tae Ik menyanyi dengan baik, tapi semakin lama Tae Ik terlihat aneh, seperti menahan sakit.


Manajer Bum Soo yg melihat hal itu bertanya apa yg salah dengan Tae Ik? Go Dong mengira kalau itu adalah bagian dari koreografi. Tiba2 Kang Hwi muncul, Go Dong dan Manajer Bum Soo terkejut melihatnya. Kang Hwi hanya mengangguk pada mereka.


Tae Ik mulai merasa kesakitan. Penonton juga mulai melihat ada yg aneh pada penampilan Tae Ik. Tae Ik tetap melanjutkan tariannya. Tiba2, dia terjatuh lemas. Semua orang terkejut melihat Tae Ik. Tae Ik merasa sesak nafas. Alerginya mendadak kambuh.


Kang Hwi masuk ke panggung dan mulai menyanyi, itu membuat penonton mengalihkan perhatian mereka pada Kang Hwi. Tae Ik mencoba bangkit tapi dia kembali terjatuh karena tubuhnya semakin lemah dan nafasnya semakin sesak. Sambil tetap menyanyi, dengan tenang Kang Hwi membantu Tae Ik berdiri. Tae Ik terlihat sangat lemas. Sambil tetap memegang Tae Ik, Kang Hwi membelakangi penonton. Dia berbalik dan memasang senyum manisnya, lalu tiba2....Omo! Kang Hwi mencium Tae Ik!!!