~~~~~~~
PART 2 ~~~~~~~
Take
one memulai konser mereka di China. Tae Ik tampil sendiri karena Kang Hwi belum
juga muncul hingga konser di mulai. Di tengah2 konser, tiba2 Tae Ik terjatuh.
Nafasnya sesak, alerginya tiba2 kambuh. Tepat
saat itu Kang Hwi tiba2 muncul di panggung dan membantu Tae Ik berdiri. Kang
Hwi membelakangi penonton dan tiba2 dia mencium Tae Ik. Alih2 mencium Tae Ik,
Kang Hwi melepaskan syal di leher Tae Ik yang membuatnya sesak nafas. Tae Ik
langsung shock karena hal ini.
Di
ruang make up, Tae Ik memukul Kang Hwi karena sudah menciumnya di panggung. Manajer
Bum Soo, Go Dong dan Stylist Choi berusaha menahan Tae Ik.
Kang
Hwi kesal dan bertanya kenapa Tae Ik memukul wajahnya yg tampan itu. Tae Ik
berteriak marah apa Kang Hwi tidak ingat apa yg telah Kang Hwi lakukan padanya.
Kang Hwi yg akhirnya mengerti berkata kalau hal seperti itu (ciuman) biasa
terjadi selama konser. Tae Ik malah bertanya apa Kang Hwi ini cabul? Kang Hwi
yg semakin kesal dianggap cabul oleh Tae Ik akhirnya menjelaskan kalau dirinya
hanya ingin menyelamatkan nyawa Tae Ik ( itu gara2 syal yg dikenakan Tae Ik
tadi bikin alerginya mendadak kambuh).
Tae
Ik geram dan berniat menghajar Kang Hwi lagi, yg lain berusaha menahan Tae Ik. Manajer
Bum Soo menyuruh mereka berhenti berkelahi. Tiba2 ada yg mengetuk pintu. Tae Ik
gusar karena itu adalah wartawan yg ingin mewawancarai mereka, Kang Hwi meledek
apa Tae Ik yg hebat takut pada wartawan? Kang Hwi menyuruh Go Dong membuka
pintu agar wartawan melihat Tae Ik memukulnya, dengan begitu dia bisa mengambil
situasi ini dengan pingsan dan akan menjadi drama bagi Take One. Tae Ik semakin
geram mendengar ocehan Kang Hwi dan hendak memukulnya, tapi Manajer Bum Soo dan
yg lain berusaha menahan Tae Ik. Kang Hwi malah semakin memprovokasi Tae Ik dan
menunjukkan pantatnya agar Tae Ik memukul pantatnya saja.
Manajer
Bum Soo menyuruh mereka berhenti dan memberi isyarat agar mereka diam. Tae Ik
yg kandung kesal lebih memilih keluar meninggalkan ruangan itu. Manajer Bum Soo
berusaha mengejarnya. Go Dong mendekati Kang Hwi dan menegurnya, jika Tae Ik meninggalkan
Take One maka Kang Hwi juga akan berada dalam masalah besar. Kang Hwi seakan
tidak peduli, dia malah mengkhawatirkan wajahnya yg berdarah karena dipukul
oleh Tae Ik.
Di
limusin menuju hotel, Tae Ik sedang menahan kesal karena kejadian tadi. Presdir
Lee tiba2 menelpon dan ingin berbicara dengan Tae Ik. Manajer Bum Soo
memberikan telpon pada Tae Ik, Tae Ik dengan enggan menerimanya. Presdir Lee yg
sedang menyaksikan rekaman konser saat Kang Hwi mencium Tae Ik menyapa Tae Ik
dan berkata kalau dia akan mengurus Kang Hwi. Tae Ik dengan geram berkata kalau
dia tidak akan bekerja dengan Kang Hwi lagi. Presdir Lee berusaha menenangkan
hati Tae Ik, “Aku tahu kau memiliki waktu yg sulit karena Kang Hwi. Hari
ini...Aku tahu faktanya bahwa pertunjukkan hari ini sedikit keluar batas dari
hari2 yg lain.”
Tae
Ik tidak menyangka bahwa Presdir Lee menganggap bahwa Kang Hwi yg menciumnya di
tengah2 konser hanyalah sebuah pertunjukkan untuk mengejutkan fans. Tae Ik
menghela nafas berat. Tae Ik bertanya apa Presdir Lee sudah melihat rekaman
konser itu? Video itu telah di lihat lebih dari 10.000 kali di youtube. Tae Ik
berkata meskipun media belum menulis tentang hal itu, besok berita itu akan
menyebar. Presdir Lee berkata kalau dia akan menghetikan media menulis artikel
tentang hal itu. Tae Ik yg semakin kesal berkata video itu sudah tersebar di
seluruh tempat. Dengan menghentikan media, apa Presdir Lee pikir ini semua akan
terkubur dan dilupakan. Presdir Lee dengan yakin berkata mereka akan
menguburnya.
Presdir
Lee : “Kau tidak percaya padaku. Apa kau tidak berpikir UEnterLJ dapat
menemukan solusi untuk sesuatu seperti itu?”
Tae
Ik : “ Aku percaya padamu. Dan karena aku percaya padamu, aku bekerja di sini.
Tapi, aku tidak bisa bekerja untuk ini lagi.”
Presdir
Lee berusaha menegur Tae Ik. “Itu konser kita di luar negeri. Mengapa aku harus
bekerja dengan seseorang yg memutuskan untuk pergi tepat sebelum konser dan
melakukan hal itu di panggung?!” Tae Ik berteriak kesal di telpon. Presdir Lee
meringis kesal. Tae Ik berteriak kesal kenapa dia harus bekerja dengan orang
seperti itu? PD Lee yg juga merasa kesal karena kata2 Tae Ik bertanya jadi itu
yg akan Tae Ik katakan? Apa Tae Ik mengatakan bahwa Tae Ik akan memecah grup?
Tae
Ik : “Kau berjanji padaku. Bahwa kau akan membiarkanku pergi saat aku ingin
pergi.”
Presdir
Lee : “Aku membuat janji itu! Tapi aku belum menghasilkan uang yg cukup
untukku.”
Tae Ik berkata kalau dia sudah menghasilkan
lebih dari cukup. “Itu sebabnya aku memberimu uang bagianmu!” Presdir Lee
berteriak marah. Tae Ik termangu mendengar kata2 Presdir Lee. Presdir Lee
mengancam jika Tae Ik ingin mengambil kembali seluruh hartanya, maka lebih baik
Tae Ik tutup mulut dan tetap tinggal dimana dia sekarang berada. Apakah yg Tae
Ik lakukan pantas atau tidak, semuanya Presdir Lee yg memutuskan.
Kang
Hwi dan Go Dong tiba di hotel, mereka berpapasan dengan stylist Choi. Kang Hwi
bertanya dengan cemas kenapa Stylist Choi datang? Jika Tae Ik melihatnya dia
akan dipecat.
Kang
Hwi menyuruh stylist Choi lekas pergi. Stylist Choi berkata kalau dia akan
lekas pergi setelah mengantar sesuatu untuk Tae Ik. Stylist Choi mengkhawtirkan
Tae Ik yg pergi tanpa menghapus makeup-nya terlebih dahulu. Jika Tae Ik tidak
menggunakan kosmetik yg dia bawakan untuknya, dia takut kalau Tae Ik akan
mengalami masalah kulit. Kang Hwi gusar dan melarang stylist Choi untuk menemui Tae Ik, “Bukankah kau tahu
bagaimana reaksi Tae Ik jika dia melihatmu? Dia akan membunuhmu!”
Tanpa
mereka sadari, Tae Ik berjalan ke arah mereka. Tae Ik heran melihat Stylist
Choi ada di situ. “ Stylist Choi? Temui aku sebentar,” kata Tae Ik tersenyum
penuh arti (senyum mengerikan sih lebih tepatnya).
Di
kamar hotel, Stylist Choi sedang di sidang oleh Tae Ik sedangkan Kang Hwi hanya
duduk memainkan ponselnya. “Jika kapas air, sutra atau bahkan yg menyentuh
kulitku tidak 100%, apa kau tahu atau tidak kalau itu akan mempengaruhi tubuh
sensitifku?” tanya Tae Ik. Stylist Choi berkata kalau dia tahu itu. Tae Ik
tiba2 berdiri dan menatap tajam stylist Choi, “Jika kau tahu ini, bagaimana
bisa kau memberiku ini? Apa kau mencoba membunuhku?”
Kang
Hwi membela stylist Choi, “Ya! Kau yg menciptakan semua keributan itu karena
kau ingin memakainya. Dari awal stylist Choi ingin memakaikannya untukku.” Tae
Ik menatap Kang Hwi. Tiba2 stylist Choi menangis, Kang Hwi lalu menghampiri
stylist Choi dan memeluk bahunya. “Stylist Choi! Hei...jangan menangis. Tidak
perlu berbicara dengan seorang pria yg membuat wanita menangis. Tinggalkan
saja,” Kang Hwi berusaha menenangkan stylist Choi dan mengajaknya pergi. Tiba2
Tae Ik berteriak menahan mereka.
Tae
Ik berteriak marah :”Kau tahu kalau aku langsung pingsan di tempat kalau aku
mendapat reaksi alergi. Apakah kau bodoh seperti burung atau ayam? Berapa kali
aku harus memberitahumu kalau aku tidak bisa memakai apapun pada tubuhku
seperti yg kalian lakukan. Tubuhku...aku bilang itu mewah, bukan?”
“Mewah?
Itu benar!” kata stylist Choi tiba2 dan berbalik menatap Tae Ik. Tae Ik dan
Kang Hwi kaget melihat stylist Choi tiba2 seberani itu. “Hei, untuk seorang
pria mewah sepertimu, kenapa kau membuat stylistmu memberikan barang seperti
ini untukmu?” Stylist Choi lalu menumpahkan seluruh isi tas plastik yg dia bawa
yg isinya berupa kosmetik sampel (omo...Tae Ik oppa pake barang2 sampel?).
“Aku tidak ingin mengatakan apa2 karena aku
tidak ingin mempermalukanmu. Tapi...Lee Tae Ik, kau benar2 menyebalkan! Kau
bukan apa2. Hanya karena kau seorang bintang, kau pikir kau begitu hebat. Aku
harap untuk seterusnya kau akan memakai benda itu di tubuh mewahmu, dan hidup
lama dan sehat!” ledek stylist Choi lalu berbalik meninggalkan Tae Ik dan Kang
Hwi yg tidak percaya mendengar semua kata2 Stylist Choi.
Kang
Hwi bertanya apa yg Tae Ik lakukan pada semua uangnya? Bagaimana bisa seorang
bintang Hallyu sepertinya memakai barang sampel? Seharusnya Tae Ik memintanya
membelikannya untuk Tae Ik. Tae Ik yg kesal menyuruh Kang Hwi keluar. Kang Hwi
tidak mau karena kamarnya tepat di atas kamar Tae Ik. Tae Ik berteriak menyuruh
Kang Hwi pergi ke kamarnya.
Kang
Hwi : “Lalu kenapa kau bersikeras memakai syal itu saat kau tahu kau alergi?!
Kau jadi bisa mengatakan kalau itu bukan sutra! Itulah sebabnya kau bersin dan
sesak napas. Ya! Kau tidak bisa melepaskan syal itu karena tanganmu gemetar,
kan? Kalau bukan karenaku, kau pasti sudah mati! Apa kau tahu itu? Aku tahu
kalau aku memiliki kepribadian yg baik dan semuanya, tapi apa kau pikir aku
ingin menciummu? Memikirkan tentang hal itu saja membuatku ingin muntah!”
Kang
Hwi lalu pergi meninggalkan Tae Ik yg masih termanggu setelah mendengar ucapan
Kang Hwi. Tae Ik mencoba mengingat kembali kejadian saat Kang Hwi menciumnya
dan melepaskan syalnya. Dia baru sadar kalau Kang Hwi benar2 berniat
menolongnya. Tae Ik kemudian memungut barang2 sampel itu dan memasukkannya ke
dalam tas plastik. Tapi dia kemudian melemparkannya lagi karena kesal.
Take
One akhirnya kembali ke Korea. Di bandara, para fans menyambut mereka dengan
antusias. Ga Ryun juga ada disana menyambut kedatangan idolanya tersebut. Kang
Hwi merangkul pundak Tae Ik untuk memberikan kesan akrab di depan para fans dan
wartawan yg menyambut mereka. Tiba2 Kang Hwi menunjuk Ga Ryun, Ga Ryun seakan tidak percaya dan tiba2
terjatuh. Dua temannya berusaha membantu Ga Ryun berdiri.
Di
kantor UEnterLJ, Presdir Lee sedang menegur Kang Hwi karena kelakuannya kemarin
saat mencium Tae Ik saat konser. Presdir Lee meminta agar Kang Hwi jangan
berlebihan. Presdir Lee menegur apa Kang Hwi tidak tahu kalau sekarang di
internet telah beredar rumor bahwa Kang Hwi seorang gay? Jika Kang Hwi tetap
membuat kekacauan seperti ini, dia tidak akan muncul lagi di tv.
Kang
Hwi menggerutu, “Tidak bisakah mereka tetap tenang mengenai hal ini? Bahkan
Superman dan Superhero lainnya berciuman satu sama lain.” Tae Ik kaget
mendengar kata2 Kang Hwi.
Presdir
Lee memberitahu kalau Kang Hwi dijadwalkan syuting ‘Program Berikan Harapan
Untuk Anak’. Kang Hwi terkejut mendengarnya, ‘Program Berikan Harapan Untuk
Anak’ adalah program dimana dia harus mencuci piring, mencuci pakaian dan
menjaga anak2 sepanjang hari, Kang Hwi tidak mau melakukannya. Kang Hwi protes
kenapa Presdir Lee selalu memilihnya untuk acara2 seperti itu? Dia selalu
melakukan pekerjaan kasar pada program variety show atau wawancara, sementara
Tae Ik syuting iklan. Tae Ik tersenyum mengejek. Kang Hwi berkata kalau dia
benar2 membenci hal itu dan tidak akan melakukannya. Presdir Lee meringis
mendengar ocehan Kang Hwi.
“Bahkan
jika aku tidak melakukannya, aku tetap memberikan anak2 harapan dan mimpi.
Tidak seperti seseorang,” sindir Tae Ik sambil menatap Kang Hwi. Kang Hwi balas
menatap Tae Ik dan berkata kalau akting Tae Ik sangat hebat.
Kang
Hwi :”Hei, aku lebih populer di kalangan anak2, kau tau. Aku memiliki banyak
anak2 di Star King (sebuah variety show pencarian bakat di Korea), kau tau.”
Dengan
santai Tae Ik berkata itulah alasannya Kang Hwi bisa mengikuti program itu.
“Seseorang yg lebih populer harus pergi, kan?” sindir Tae Ik. Kang Hwi
berteriak berusaha membantah kata2 Tae Ik, tapi Presdir Lee menyuruh mereka
berhenti bertengkar. Presdir Lee menegaskan bahwa Kang Hwi harus pergi syuting
saat Presdir Lee menyuruhnya untuk syuting. Dia mengambil jadwal itu untuk
memperbaiki imej Kang Hwi yg sudah rusak.
”Bersihkan
imejmu dan hilangkan semua rumor mengenai kau menjadi gay!” perintah Presdir
Lee pada Kang Hwi. Kang Hwi hanya bisa pasrah, Tae Ik malah tersenyum senang
melihat Kang Hwi mendapat teguran. Tidak berapa lama senyum di wajah Tae Ik
menghilang karena dia juga mendapat teguran dari Presdir Lee. Kenapa Tae Ik
terus memecat stylistnya dalam 3 bulan. “Apa yang akan kau lakukan sekarang?
Orang2 akan mengetahui kepribadian burukmu jika tak ada satupun stylist yang
ingin bekerja denganmu?” tegur Presdir Lee.
Tae
Ik : “Jika tidak ada orang, maka aku tidak akan menggunakannya. Aku tidak
membutuhkan Stylist yg tidak tahu apapun mengenai tubuhku.”
Kang
Hwi berkata kalau Tae Ik tidak bisa tidak membutuhkan stylist karena pakaiannya
selalu menjadi yg paling buruk. Tae Ik kesal mendengar ucapan Kang Hwi. Kang
Hwi berkata kalau mereka bisa tanpa stylist, dia tidak keberatan sama sekali.
“Aku selalu memilih sendiri apa yang aku pakai dan tetap terpilih sebagai pria
berbusana terbaik, jadi anda bisa menyimpan uang anda dari gaji seorang
stylist,” terang Kang Hwi. Presdir Lee pusing melihat tingkah mereka.
Di
rumahnya, Man Ok sedang sibuk menghitung hasil penjualan dari Toko
Manokine-nya. Dia merasa senang karena barang2 di tokonya laris dan dia
mendapat keuntungan besar. Dia berkata pada Ga Ryun kalau mereka terus seperti
ini, mereka akan kaya dalam waktu singkat. Man Ok bertanya bagaimana pesanan
dari toko onlinenya?
Ga
Ryun tidak memperhatikan ucapan Man Ok, dia sibuk melihat artikel tentang Take
One di laptopnya. Ga Ryun yg fans Take One, spesial Kang Hwi mengomentari
artikel tersebut, “Ini benar2 konyol! Bagaimana bisa Kang Hwi oppa-ku menyukai
Tae Ik? Walaupun akan menjadi cerita yg berbeda jika Tae Ik yg menyukai Kang
Hwi oppa-ku!” protes Ga Ryun. Man Ok menghela nafas kesal karena dicuekin Ga
Ryun, “Hei! Istri Kang Hwi! Berhentilah main2 dan periksalah jika ada pesanan
yg datang di situs kita! Ga Ryun meminta waktu sebentar lagi karena akan
mencari tahu tentang rumor yg menimpa Take One.
Man
Ok yg kesal tiba2 menutup laptop Ga Ryun karena sepertinya Ga Ryun tidak benar2
mendengarkan apa yg dia katakan. Ga Ryun dengan pasrah berkata kalau dia tahu
dan dia akan melakukannya. Ga Ryun lalu membuka laptopnya kembali untuk
memeriksa situs online mereka, Ga Ryun menggerutu kalau Man Ok benar2 gila
uang. Man Ok membela diri dan menyindir siapa yg bersikeras mengenai pembagian
uang dan lainnya.
Alih2
menanggapi sindiran Man Ok, Ga Ryun memberitahu Man Ok kalau seseorang
memposting foto di situs mereka. Mereka penasaran siapa yg memposting foto itu
karena wajahnya tidak terlihat dan hanya ditutupi emotikon. Ga Ryun berkata
sepertinya pria itu tidak memiliki wajah yang tampan terlihat bagaimana dia
menutupi wajahnya, tapi dia memiliki tubuh yg bagus seperti Kang Hwi oppa-nya.
Man
Ok yg kesal tiba2 menutup laptop Ga Ryun karena sepertinya Ga Ryun tidak benar2
mendengarkan apa yg dia katakan. Ga Ryun dengan pasrah berkata kalau dia tahu
dan dia akan melakukannya. Ga Ryun lalu membuka laptopnya kembali untuk
memeriksa situs online mereka, Ga Ryun menggerutu kalau Man Ok benar2 gila
uang. Man Ok membela diri dan menyindir siapa yg bersikeras mengenai pembagian
uang dan lainnya.
Man
Ok tiba2 punya ide, “Jika kita memiliki model yg berpose mengenakan pakaian
pria koleksi kita, bukankah kita akan akan benar2 populer?”
Ga
Ryun tersenyum dan bertanya, “Apa mereka akan mempekerjakan seorang model pria? Jika kau akan mempekerjakan seseorang, mari
investasikan uang kita dan mencari yg benar2 hot! Benar! Kau ingin aku mencoba
memanggil mereka? Siapa tahu, dia akan tertarik bekerja paruh waktu untuk
kita.”
Man Ok :”Apa kita harus melakukannya? Berapa
banyak bayaran untuk pekerja paruh waktu sepetti itu?”
Ga
Ryun :”Hmm...Aku tidak tahu, mungkin 200 ribu won per hari?!
Man
Ok kaget, 200 ribu won?! Ga Ryun mengangguk dan bertanya apa dia harus mencoba
memanggil orang itu untuk melihat jika dia punya waktu? Man dengan tegas
berkata sudahlah, dia akan mencari sesuatu. Dia akan menemukan model pria yg
benar2 hot, jadi Ga Ryun tidak perlu khawatir.
Di
pasar, Man Ok tampak memeriksa sebuah sosok pria dengan teliti, dia kemudian
berkata lulus pada sosok itu. Ternyata Man Ok sedang memilih manekin pria untuk
tokonya. Man Ok bertanya pada Ahjumma
pemilik toko berapa harganya? Ahjumma yg sedang asyik menonton tanpa melirik
Man Ok, berkata kalau harganya 120 ribu won. Man Ok kaget harganya hanya
segitu. Ahjumma itu berkata jika Man Ok
memberinya lebih dia akan merasa sangat senang. Man Ok merasa sangat senang
karena harganya sangat murah, dia lalu membayar manekinnya. Ahjumma yg masih
asyik menonton, menerima uangnya tanpa melirik Man Ok. Saat Man Ok pergi,
ahjumma itu mulai menghitung uangnya dan kaget saat Man Ok membayar 80ribu won
lebih banyak. Tapi ahjumma itu sangat kaget saat melihat manekinnya sudah tidak
ada. (wkwkwkw..ternyata 120 ribu won itu cuman bajunya doang, gak sama
manekinnya. Man Ok untung dong kalo gitu :p).
Di
eskalator, Man Ok merangkul manekinnya, “Billy, selamat telah menjadi model
manekin di toko pakaianku. Mari bekerja lebih baik nantinya.”
Di
luar gedung pertokoan, tampak sebuah layar besar yg menayangkan show Take One.
Man Ok mengomentari kalau Take One benar2 hebat. “Kau lihat kan Billy? Kau akan
menjadi fashionista yg hebat seperti Won Kang Hwi!” kata Man Ok yakin. Tanpa
Man Ok sadari, disampingnya sudah berdiri Kang Hwi yg sedang menyamar dan
memuji dirinya sendiri.
Man
Ok dan Kang Hwi berbalik bersamaan dan bertabrakan. Kang Hwi mengerang
kesakitan memegang dahinya, topinya terjatuh dan kacamatanya melorot. Man Ok
mencoba membantu Kang Hwi mengambilkan topinya, sedangkan Kang Hwi membantu Man
Ok memegang Billy.
Tiba2
beberapa siswi yg merupakan fans Take One mengerubungi mereka karena mengenali
Kang Hwi. Para fans itu memotret Kang Hwi dengan ponsel dan mengelu2kan nama
Kang Hwi. Man Ok juga baru sadar kalau orang yg bertabrakan dengannya adalah
orang yg dari tadi dikaguminya. Kang Hwi hanya bisa tersenyum pasrah karena
terpojok tidak bisa kemana2.
Man
Ok yg seperti bisa membaca situasi, tiba2 mengangkat tubuh Billy dan memutarnya
untuk menghalau para fans yg mengganggu itu. Kang Hwi terpana melihat tindakan
Man Ok. Man Ok berbalik menatap Kang Hwi dan bertanya apa yg dia lakukan?
Kenapa dia tidak lari? Kang Hwi mengerti dan segera melarikan diri dari
kepungan fansnya.
Kang
Hwi terus berlari, melarikan diri dari kejaran fansnya. Sialnya, Kang Hwi malah
menemui jalan buntu. Tiba2 ada yg menarik tangannya.
Para
fans itu terus berlari mencari Kang Hwi. Mereka melewati sebuah toko yg tanpa
mereka sadari ternyata di depannya Kang Hwi sedang menyamar menjadi manekin yg
menutup wajahnya dengan topi. Saat para fans itu sudah pergi, Man Ok keluar
dari dalam toko dan memberitahu kalau para fans itu sudah pergi (yg menarik
tangan Kang Hwi tadi ternyata Man Ok). Kang Hwi melirik sekilas dan menghela
nafas lega. Kang Hwi memuji Man Ok, dia menyukai ide Man Ok yg menyuruhnya
menyamar menjadi manekin. Kang Hwi dan Man Ok tertawa.
Di
parkiran mobil, Kang Hwi berterima kasih pada Man Ok karena sudah
menyelamatkannya dari para fans itu. Kang Hwi berkata jika saja dia tidak
melakukan gladi resik untuk pertunjukkan, dia akan mentraktir Man Ok makan. Man
Ok berkata tidak apa-apa dan menyuruh Kang Hwi segera pergi karena takut nanti
ada yg mengenali Kang Hwi. Kang Hwi lalu meminta nomor ponsel Man Ok, dia
berjanji akan mengirimkan tiket untuk Man Ok saat Take One konser. Man Ok
merasa senang dan berkata kalau temannya adalah fans Take One. Kang Hwi
menanyakan siapa nama Man Ok. Man Ok menyebutkan namanya. Kang Hwi terkejut dan
berkata kalau nama Man Ok mirip dengan aktor china yg kharismatik. Man Ok tersipu
dan berkata kalau hanya namanya saja yg mirip.
Man
Ok kemudian mengetik nomornya di ponsel Kang Hwi. Kang Hwi menatap Man Ok
sambil tersenyum. Kang Hwi memuji nama dan penampilan Man Ok, Man Ok tersenyum
malu. Kang Hwi menuju mobilnya, tiba2 dia berbalik dan berkata kalau dia akan
menelpon Man Ok. Man Ok merasa sangat senang. Mobil Kang Hwi melaju pergi
meninggalkan Man Ok yg melambai ke arahnya. Dari kaca spion, Kang Hwi melihat
Man Ok yg melambai padanya lalu tersenyum penuh arti, “Kau lucu! Jang Man Ok.”
Di
saat yg sama, Tae Ik sedang berada di mobil menuju lokasi show. Tae Ik menelpon
Kang Hwi dan bertanya dimana dia sekarang. Kang Hwi berkata kalau dia sedang
dalam perjalanan. Tae Ik mengancam jika pada akhirnya Kang Hwi terlambat, lihat
dan tunggu saja apa yg akan dia lakukan pada Kang Hwi. Kang Hwi malah
mengingatkan Tae Ik, “Kau juga perlu tepat waktu. Aku akan berada disana tepat
waktu.” Tae Ik yg berteriak kesal mendengar ucapan Kang Hwi lalu mematikan
telpon. Dia menyuruh Go Dong untuk menyetir dengan cepat karena dia ingin
duluan sampai di studio sebelum Kang Hwi.
Go
Dong merengut kesal, tiba2 dia menginjak rem. Tae Ik bertanya kenapa Go Dong
tiba2 berhenti. Go Dong beralasan kalau lampu lalu lintas tiba2 berubah. Go
Dong merasa ada yg aneh karena mesin mobil tiba2 mati. Ternyata bensin mobilnya
habis.
Di
luar mobil, Go Dong menelpon seseorang untuk menjemput mereka. Tae Ik yg
gelisah bertanya kapan mereka berangkat? Dengan ragu2 Go Dong menjawab ini akan
memakan waktu 20 menit. Tae Ik berteriak kesal pada Go Dong.
Dari
jauh terlihat seseorang sedang mengendarai skuter. Go Dong dan Tae Ik yg
mengira kalau itu adalah jemputan mereka, melambaikan tangan memberi isyarat
pada orang itu. Padahal orang itu adalah Man Ok yg sedang terburu2. Go Dong
sadar kalau itu bukan orang yug mereka tunggu.
Tiba2
lampu merah menyala, Man Ok berhenti tepat di samping mobil Tae Ik. Tae Ik dan
Go Dong memandang aneh Man Ok yg membonceng manekinnya. Man Ok terlihat gelisah.
Tae Ik memandang motor Man Ok dan dia melihat stiker fansclub Take One. Tae Ik
mengira Man Ok adalah fans Take One. Dan disaat yg bersamaan rok Man Ok tertiup
angin sehingga pahanya terlihat. Man Ok yg sadar sedang diamati menatap tajam
Tae Ik. Dia bertanya apa yg sedang Tae Ik pandangi? Bukan kakinya, kan?
Tae
Ik tidak bergeming dan terus memandangi stiker di motor Man Ok. Man Ok yg salah
paham karena mengira Tae Ik memandangi kakinya, turun dari motor dan menantang
Tae Ik. Tae Ik balas menatap Man Ok dan membuka kacamatanya. Sambil tersenyum
Tae Ik bertanya Man Ok mengenalnya, kan? Man Ok yg kaget melihat Tae Ik,
tersenyum sambil mengiyakan.
Tae
Ik :”Maafkan aku, karena kau anggota ‘T Give &’ (Fansclub Take One), aku
meminta bantuanmu. Aku agak terburu2, pinjami aku skutermu!”
Man
Ok yg masih terpana mengiyakan permintaan Tae Ik. Tiba2 Man Ok tersadar dan
mengingat kalau dia harus menunggu telpon kakeknya, Man Ok menghalangi Tae Ik
meminjam motornya dan segera bergegas pergi, tapi Tae Ik menahan tangannya. Man
Ok meminta maaf menjelaskan kalau dia juga sedang terburu2. Tae Ik tetap ngotot
ingin meminjam skuter Man Ok dan mengira kalau Man Ok adalah fansnya jadi dia
ingin meminta bantuannya. Man Ok menyangkal kalau dia adalah fans Take One dan
dia2 benar2 sibuk sekarang. Man Ok tahu kalau Tae Ik sedang berbohong padanya,
dia tidak memiliki siaran langsung melainkan hanya gladi resik.
Man
Ok segera menaiki motornya dan akan pergi, tapi tiba2 Tae Ik mendorong Man Ok
dan merampas motornya. Man Ok kaget melihat tindakan Tae Ik. Tae Ik memasang
kacamatanya dan berbalik menatap Man Ok, “Melihat kau mengetahui jadwal kami,
kau adalah seorang penggemar. Apapun yang kau inginkan, tanda tangan atau apapun,
aku berhutang budi padamu.” Man Ok menyuruh Tae Ik segera turun dari motornya
dan melarang Tae Ik memakai helmnya karena itu helm seorang gadis. Tapi Tae Ik
cuek dan memakai helm Man Ok yg ternyata pas di kepalanya (nih kepalanya Tae Ik
kecil banget ya .^^.).
Tae
Ik menyalakan motor Man Ok dan bergegas pergi. Billy (manekin Man Ok) terjatuh
dan parahnya lagi itu bikin tangannya jadi patah. Man Ok langsung histeris dan
meneriaki Tae Ik yg sudah berlalu pergi sebagai pencuri. Dengan ragu2, Go Dong
mendekati Man Ok dan bertanya apa Man Ok baik2 saja? Man Ok yg udah stres berat
malah meneriaki Go Dong dan membantingnya ke aspal (poor Go Dong).
Man
Ok diantar pulang oleh Manajer Bum Soo dengan mobilnya. Manajer Bum Soo meminta
maaf dan akan memberi Man Ok kompensasi karena hal ini. Tapi Man Ok tidak
peduli, dia merasa cemas karena jika dalam 20 menit dia tidak sampai di
rumahnya, dia akan mati. Manajer Bum Soo berjanji akan mengantar Man Ok tepat
waktu. Man Ok mengancam jika manajer Bum Soo tidak mengantarnya sampai ke
rumahnya tepat waktu, dia akan melaporkan Tae Ik atau siapapun ke polisi karena
telah mencuri skuternya. Manajer Bum Soo kaget mendengar ucapan Man Ok.
Man
Ok tiba di rumahnya tepat saat telpon berdering. Dia buru2 mengangkatnya. Di
ujung telpon kakek bertanya kenapa Man Ok lama mengangkat telpon. Dengan
terengah2, Man Ok beralasan kalau mereka akan mulai latihan, jadi mereka
melakukan pemanasan terlebih dahulu. Kakek berkata dimana ada kemauan, Man Ok
melanjutkan di situ ada jalan. Kakek lalu menutup telpon. Man Ok akhirnya bisa
bernapas lega. (Man Ok di jam yg sama kayak gini selalu ditelponin ama Kakeknya
buat nanyain kondisi studio Taekwondonya).
Manajer
Bum Soo masuk sambil memapah Billy. Manajer Bum Soo menanyakan apa Man Ok sudah
menyelesaikan urusannya? Man Ok menatap Manajer Bum Soo dengan kesal dan
bertanya bagaimana semua bisa berjalan dengan baik, sambil memperlihatkan
lengan Billy yg patah. Manajer Bum Soo berjanji akan membelikan manekin baru
untuk Man Ok. Tapi Man Ok yg kadung kesal berkata tidak perlu dan menyuruhnya
untuk segera pergi.
Alih2
pergi, Manajer Bum Soo malah memberikan sebuah amplop berisi uang pada Man Ok
sebagai ganti rugi gas motornya dan berjanji akan segera mengembalikan skuter
ManOk. Man Ok menerima amplop itu dan terkejut saat melihat isinya. Man Ok
tersenyum senang dan berkata kalau hal seperti itu biasa terjadi dalam hidup
(Man Ok ternyata matre juga..lol) . Man Ok menawarkan apa Manajer Bum Soo ingin
dibuatkan kopi? Manajer Bum Soo menolak dengan halus dan malah menyodorkan
sebuah kontrak perjanjian pada Man Ok. Itu adalah sebuah kontrak perjanjian
agar Man Ok tutup mulut tentang kejadian hari ini dan berkata kalau kontrak itu
hanya sekedar formalitas. Man Ok menyetujuinya dan segera menandatangani
kontrak itu.
Scene
beralih ke Kang Hwi yg tergesa2 masuk ke gedung tempat gladi resik sambil
melirik jam tangannya. Dia masuk ke ruang make-up dan meminta maaf karena
terlambat karena macet. Tae Ik menegurnya bukankah dia sudah memperingatkan
Kang Hwi jika Kang Hwi terlambat, tapi Kang Hwi memotong ucapannya dan berkata
kalau dia tidak terlambat. Mereka sudah berlatih terakhit kali, jadi tidak
apa2.
Tae
Ik coba menjelaskan kalau posisi panggung sudah berubah, saat dia pindah ke
kiri...tapi lagi2 Kang Hwi memotong ucapannya dan berkata kalau dia akan
mencocokan gerakannya. Kang Hwi malah meledek kenapa Tae Ik menjadi begitu
amatiran? Tiba2 kru masuk dan memberitahu kalau giliran Take One untuk latihan.
Kang Hwi mengajak mereka semua bergegas latihan, sedangkan Kang Hwi masih
termangu di tempatnya dan menghela nafas kesal melihat tingkah Kang Hwi.
Pra-rekaman
dimulai, Kang Hwi menyanyikan rap. Saat dia berjalan ke arah kanan panggung,
Kang Hwi tidak melihat kamera yg bergerak ke arah yg sama dan akhirnya mengenai
Kang Hwi. Kang Hwi mengerang kesakitan memegang dahinya.
Dahi
Kang Hwi terluka dan diberi plester. Kru bertanya apa Tae Ik baik2 saja, mereka
harus membawa Kang Hwi ke rumah sakit. Kang Hwi berkata tidak apa2 karena
plesternya sudah dipasang. Dia akan menutupi lukanya dengan topi. Kang Hwi
berdiri dan meminta maaf kepada semuanya dan meminta gladi resik dilanjutkan
lagi. Tae Ik menatap Kang Hwi dengan pandangan cemas.
Akhirnya
Take One tampil dengan Kang Hwi yg memakai topi untuk menutupi luka di dahinya.
Para fans Take One berteriak histeris meneriakkan nama idola mereka. Ga Ryun
juga ada di situ dan berteriak memanggil idolanya.
Pertunjukkan
selesai. Tae Ik menuju ruang make-up sambil membawa sekantung es untuk
mengompres luka Kang Hwi dan tanpa sengaja mendengar omongan Kang Hwi dan Go
Dong.
Kang
Hwi :”Lee Tae Ik, pria kasar itu, kemana dia pergi? Lihat bagaimana aku terluka
dan kami menyelesaikan rekaman kami dengan baik. Bukankah dia seharusnya datang
dan melihat apa aku baik2 saja dan mengatakan beberapa kata? Jadi, selama
pertunjukkan ini berakhir, dia hanya menghilang seperti ini? Hei, Baek Go Dong.
Apakah aku harus tetap bekerja dengan anjing kasar itu?”
Tae
Ik seakan tak percaya mendengar ucapan Kang Hwi yg menyebutnya anjing kasar.
Dia merasa geram lalu membanting kantung es yg tadi dibawanya untuk Kang Hwi.
Tiba2 ponselnya berbunyi. Ternyata dari manajer Bum Soo yg menanyakan dimana
skuter Man Ok.
Tae
Ik menemui manajer Bum Soo diluar gedung dan menyerahkan kunci skuter Man Ok.
Manajer Bum Soo mengeluh apa Tae Ik tahu betapa sulit baginya karena skuter
itu? Jika Tae Ik mengendarai skuter orang asing.
Tae
Ik memotong ucapan manajer Bum Soo dan bertanya haruskah dia tidak muncul dalam
rekaman itu? Atau dia harus seperti Won Kang Hwi, yg bertindak bodoh di
panggung karena dia tidak mengingat posisi panggung? Manajer Bum Soo bertanya
kenapa Tae Ik seperti ini? Dia tau kan kalau itu bukan maksudnya. Alih
mendengar penjelasan Manajer Bum Soo, Tae Ik malah meminta kunci mobil. Manajer
Bum Soo menyerahkan kunci mobil pada Tae Ik dan mengajak Tae Ik pulang bersama
karena Tae Ik pernah bilang kalau dia tidak suka menyetir. Tae Ik tidak mau
karena dia tidak ingin satu mobil dengan Kang Hwi.
Di
Full House, seorang pria sedang berdiri di depan pagar rumah sambil berbicara
di telpon dengan seseorang yg bernama Na Nim. Pria itu berkata sepertinya tidak
ada orang di rumah. Tak lama kemudian Tae Ik tiba. Saat keluar dari mobil Tae
Ik langsung memasang kacamatanya. Pria itu kemudian bertanya pada Tae Ik apa
dia tinggal di rumah itu? Tae Ik mengiyakan. Pria itu lalu meminta Tae Ik berbicara
dengan orang di telpon itu. Tae Ik terlihat enggan, dengan terpaksa dia
menjawab telpon itu.
Ternyata
orang di ujung telpon adalah Kang Hwi. Kang Hwi kaget ternyata Tae Ik sudah
sampai di rumah. Dia malah mengomel di telpon kalau dia terluka tapi Tae Ik
bahkan tidak melihatnya dan malah pulang ke rumah, memalukan. Tae Ik bertanya
apa karena itu Kang Hwi menelpon? Dia akan menutup telponya. Tapi Kang Hwi
menahannya dan meminta Tae Ik menerima kiriman yg dibawa oleh pria itu (jadi
pria yg tadi adalah kurir) dan menyuruh Tae Ik agar menjaga paket itu baik2
karena itu barang yg sangat penting.
Tae Ik
berteriak kesal lalu mematikan telponnya dan mengumpat Kang Hwi. Kurir itu buru2
mengambil ponselnya dari tangan Tae Ik sebelum Tae Ik membanting ponsel
itu. Kurir itu kemudian menyerahkan
paket yg dibawanya pada Tae Ik. Tae Ik menatap lekat2 paket itu dan bergumam,
“Manokine.”
Tae
Ik sedang makan malam saat Kang Hwi datang dengan terburu dan menanyakan
paketnya. Kang Hwi ingin mencomot makanan Tae Ik tapi Tae Ik memukul tangannya
dengan garpu. Kang Hwi menanyakan dimana Tae Ik menyimpan paketnya. Dengan
santai Tae Ik menjawab kalau dia sudah membuangnya. Kang Hwi kaget dengan apa
yg di dengarnya, “Membuangnya?” Tae Ik mengiyakan, dia sudah memperingatkan
Kang Hwi jika dia terlambat lagi akan dipastikan Kang Hwi akan menyesal. Kang
Hwi bertanya lagi dimana Tae Ik membuangnya. Tanpa merasa bersalah Tae Ik
berkata kalau hari ini sampah dikumpulkan dan menyuruh Kang Hwi bergegas
mencarinya. Kang Hwi mengumpat kesal pada Tae Ik lalu bergegas keluar mencari
paketnya. Tae Ik hanya tersenyum sinis karena rencananya untuk mengerjai Kang Hwi
berhasil.
Diluar
rumah, mobil sampah baru saja pergi dan Kang Hwi tidak sempat mengejarnya. Dia
lalu memeriksa semua tempat sampah dan hasilnya nihil. Kang Hwi serasa ingin
menangis.
Scene
beralih ke studio Taekwondo sekaligus rumah Man Ok. Man Ok baru saja selesai
melatih murid2nya. Tiba2 ponsel rumahnya berbunyi. Man Ok menjawab telponnya,
dan yg menelpon seorang pria yg bertanya apa benar itu Toko Manokine. Man Ok
mengiyakan. Pria itu memberitahu kalau dia menelpon mengenai kemeja denim yg
dibelinya kemarin dari toko Manokine. Situs online Manokine mengatakan kalau
stoknya sudah habis. Man Ok membenarkan, karena kemeja itu stok terbatas maka
sulit untuk mencarinya kembali. Pria itu bertanya apa tidak ada cara lain
karena dia benar2 membutuhkan kemeja itu. Man Ok menjawab kalau dia akan
menghubunginya kembali kalau dia sudah menemukannya. Man Ok menanyakan ID pria
itu.
Pria
itu menjawab Na-Nim, seperti yg kita tahu kalau Na-Nim adalah Kang Hwi. Kang
Hwi menelpon ke toko Manokine tanpa mengetahui kalau yg ditelponnya adalah Man
Ok. Kang Hwi memohon bantuan Man Ok agar mencarikan kemeja yg sama. Dia juga
meminta Man Ok memastikan agar kemeja itu sampai dengan benar (tidak nyasar ke
tangan Tae Ik lagi...^^).
Kang
Hwi lalu menutup telpon. “Jadi begini cara kau bermain, Lee Tae Ik. Apa yg kau
lakukan hari ini, kau akan menyesalinya.” Gumam Kang Hwi sambil tersenyum penuh
arti.
Keesokan
harinya di kantor Presdir Lee, Tae Ik sedang protes pada Presdir Lee. Dia
merasa ini tidak masuk akal karena Presdir Lee menyuruhnya untuk syuting
‘Program Berikan Harapan Untuk Anak’ menggantikan Kang Hwi. Presdir Lee
bertanya apa dia harus mengirim Kang Hwi dengan kondisi yg seperti itu, sambil
melirik ke arah Kang Hwi. Tae Ik berbalik dan melihat Kang Hwi yg sedang
mengompres luka di dahinya dengan telur.
Kang
Hwi beralasan kalau dia benar2 berusaha untuk acara itu. dia juga melakukan
berbagai persiapan untuk bermain dengan anak2. Ini benar2 buruk (padahal Kang
Hwi cuman pura2). Tae Ik berkata kalau itu terjadi karena Kang Hwi pergi ke
panggung tanpa mendengarkan pengarahan. Alih2 mendengarkan perkataan Tae Ik,
Kang Hwi malah menjulurkan lidahnya pada Tae Ik. Tae Ik yg kesal ingin
menghajar Kang Hwi, tapi Presdir Lee menyuruh mereka berhenti bertengkar dan
meminta Tae Ik agar bersiap untuk syuting.
Tapi
Tae Ik tidak mau. Dia beralasan bahwa bukankah Presdir Lee tahu kalau dia tidak
melakukan syuting variety. Presdir Lee menjelaskan, ”Itu bukan variety. Ini program
untuk kepentingan masyarakat. Ini adalah syuting program khusus 4 hari
perusahaan rekaman itu! Kau tau berapa banyak yg harus kita bayar jika kita
tidak muncul dalam acara itu? Dan, ini akan menguntungkan imejmu.”
Tae
Ik :”Sudah kubilang kalau aku tidak ingin melakukannya. Kau tidak tahu bahwa
aku tidak menyukai anak2? Aku membenci anak kucing, anak anjing, anak2 dan
semuanya!”
Presdir
Lee membentak Tae Ik, “Apa kau tetap bertingkah seperti ini? Pernahkah aku
menyuruhmu mengikuti acara variety show? Kami semua telah bekerja menurut apa
yg kau mau sampai sekarang! Tapi, aku harus memohon padamu untuk melakukan
acara untuk kepentingan masyarakat? Jika kau tidak mau melakukannya, maka kita
akan memutuskan kontrak dan silahkan pergi! Tidak ada pengaruhnya bagiku!”
Tae
Ik terlihat kesal. Dia berdiri lalu menatap Tae Ik dengan geram lalu beranjak
pergi dari ruangan itu. Presdir Lee hanya bisa menarik napas melihat tingkah
Tae Ik.
Tae
Ik memulai syuting “Program Beri Harapan Untuk Anak” di sebuah ruangan belajar.
Tugas Tae Ik adalah menjadi orang tua sehari bagi seorang bocah bernama Kim Joo
Young (ini yg jadi Do Do di The Greates Love). Tae Ik terlihat enggan menjalani
proses syuting hari ini. Joo Young lalu mengajak Tae Ik bermain seluncuran. Tae
Ik beranjak dengan malas, akibatnya dia tersandung sebuah mainan dan hampir
terjatuh.
Sutradara
menyuruh Tae Ik bermain dengan menyenangkan. Dengan begitu, mereka akan
memiliki sesuatu untuk ditayangkan. Sutradara lalu menyuruh mereka semua
istirahat dan syuting akan dilanjutkan nanti.
Joo
Young menghampiri Tae Ik, “Kenapa hyung menatapku seperti itu? Hyung bahkan
tidak bermain denganku.”
Sambil
berusaha tersenyum Tae Ik berkata kalau dia tidak menatap Joo Young. Joo Young
bertanya apa Tae Ik ingin bermain dengannya? Tae Ik terpaksa mengiyakan. “Kalau
begitu lakukan Paing Paing untukku,” pinta Joo Young. Tae Ik bingung, “Paing
paing?” Joo Young meminta Tae Ik mengikutinya dengan menarik tangan Tae Ik. Tae
Ik bertanya apa itu Paing2? Joo Young menjawab kalau itu adalah permainan
berputar sambil berpegangan tangan.
Joo
Young lalu mengajarkan Tae Ik bermain paing2. Mereka berdua berputar2. Tae Ik
terlihat menikmati Paing2. Karena terlalu bersemangat, mereka berdua terjatuh.
Tae Ik dan Joo Young mengerang kesakitan memegang bahunya. Tangan mereka berdua
terkilir. Go Dong ingin membawa mereka ke rumah sakit, tapi Joo Young berkata
kalau dia perlu ke sanggar Taekwondo di depan karena gurunya bisa menyembuhkan
lengannya.
Sambil
menahan sakit dilengannya, Tae Ik bertanya kenapa Joo Young ingin ke sanggar
Taekwondo? Saat kau terkilir, seharusnya kau pergi ke rumah sakit! Joo Young
berkata kalau dia serius. Go Dong membenarkan ucapan Joo Young, “Aku perlu
pergi ke sanggar Taekwongdo saat lengaku terkilir.”
Mereka
lalu pergi ke sanggar Taekwondo yg dimaksud Joo Young yg ternyata adalah
sanggar Taekwondo Man Ok. Joo Young berteriak memanggil gurunya. Di dalam, Man
Ok yg sedang bersemedi, kaget saat melihat Joo Young yg dipapah. Man Ok
bertanya Joo Young kenapa. Joo Young menjawab kalau tangannya terkilir. “Lagi?
Seharusnya kau lebih berhati2!” Man Ok kemudian memeriksa lengan Joo Young, dan
dengan sekali sentakan ‘Kreek!!’ lengan Joo Young akhirnya sembuh.
Joo
Young berterima kasih pada Man Ok. Saat akan pergi, Joo Young menunjuk Tae Ik
yg masuk ke dalam sanggar dan berkata kalau lengan ajusshi itu juga terkilir.
Man Ok bertanya ahjusshi siapa? Joo Young menjawab ajusshi penyanyi.
Go
Dong berbisik ke telinga Tae Ik, “Terakhir kali, hyung mencuri motor darinya
dan dia memukuliku sampai mati....Ini orangnya!” Man Ok menatap tajam pada Go
Dong. Tae Ik mencoba mengingat “Sku..ter?” Sambil tersenyum manis Man Ok
berkata sepertinya tangan Tae Ik terkilir. “Temanku juga mesti mengalami masa
yg sulit karena terkilir belum lama yg lalu.” sindir Man Ok sambil melirik ke
arah Billy yg tangannya patah.
Tae
Ik akhirnya sadar dan ingat siapa Man Ok. Sambil berusaha tersenyum, Tae Ik
memberi isyarat agar mereka ke rumah sakit saja (takut kayaknya sama Man
Ok...lol). Go Dong bertanya apa mereka harus melakukan ini? Saat mereka
berbalik, tiba2 Man Ok menarik tangan Tae Ik ke belakang yg membuat Tae Ik
berteriak kesakitan. Man Ok tersenyum puas.
Please tinggalkan komen .^_^.
DON'T REPOST TO OTHER SITE!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar