Preview episode
1
Tae Ik menggantikan Kang Hwi untuk syuting acara “Program Berikan
Harapan Untuk Anak’. Saat sedang bermain Paing2 bersama anak kecil di program
itu, mereka berdua terjatuh dan lengan mereka terkilir. Anak kecil yg bernama
Joo Young itu kemudian meminta di bawa ke sanggar Taekwondo untuk diobati oleh
gurunya.
== Part 1 ==
Tae Ik dan Joo Young ke sanggar Taekwondo Man Ok. Joo Young masuk
ke sanggar menemui gurunya. Tae Ik yg belum tahu kalau itu adalah sanggar
Taekwondo milik Man Ok merasa enggan untuk masuk. Go Dong yg menemaninya pun
berkata kalau mereka harus masuk ke dalam. Tapi Tae Ik bersikeras tidak ingin
masuk ke dalam dan memutuskan untuk pergi ke rumah sakit saja. Saat mereka akan
pergi, tiba2 mereka mendengar suara Joo Young yg sedang berterima kasih pada
gurunya kalau lengannya sudah bisa digerakkan yg artinya lengannya sudah
sembuh. Go Dong menghela nafas lega, dia menatap Tae Ik dan berkata kalau
lengan Joo Young sudah sembuh.
Seorang ahjumma (Ibunya Ga Ryun) tergesa2 ingin ke sanggar Man Ok.
Dia mengeluh kesal karena van Tae Ik terparkir sembarangan di depan jalan
masuk. Dia terus mengomel kesal, “Aissh...Lingkungan ini, yg benar
saja...seharusnya mereka menghancurkan lingkungan ini dan membangunnya kembali!”
Ahjumma itu lalu mencoba melewati celah di antara van dan tembok pagar untuk
naik ke sanggar Man Ok. Tapi yg ada dia malah terjepit (wkwkwkw...perutnya
kegemukan Ahjumma).
Sementara itu Tae Ik dan Go Dong masuk ke dalam sanggar. Man Ok
menyapa mereka, Go Dong yg mengingat siapa Man Ok terkejut dan bersembunyi di
belakang Tae Ik. Tae Ik yg merasa heran dengan tingkah Go Dong, bertanya siapa
Man Ok? “Omo! Sepertinya kau tidak mengingatku. Ah, begitu menjengkelkan,” ucap
Man Ok pura2 kesal.
Go Dong berbisik ke Tae Ik kalo Man Ok adalah orang yg skuternya
Tae Ik curi tempo hari dan yg memukul dirinya sampai mati. Man Ok menatap Tae
Ik, “Sepertinya lenganmu terkilir. Tangan temanku juga terkilir dan dia pasti
mengalami masa sulit karena hal itu.” Man Ok memberi isyarat, dan Tae Ik
melihat ke arah yg Man Ok maksud. Dan tampaklah Billy (manekin Man Ok) yg
tangannya patah karena ulah Tae Ik menjatuhkannya dari skuter tempo hari. Tae
Ik tersadar dan mengingat siapa Man Ok. Sambil tersenyum, Tae Ik berbasa basi
kalau mereka lebih baik ke rumah sakit saja. Saat mereka berbalik, tiba2 Man Ok
menarik tangannya ke belakang. Tae Ik berteriak kesakitan. Man Ok lalu mengobati tangan Tae Ik .
Tanpa mereka sadari, Ibu Ga Ryun memotret mereka.
Tae Ik berlutut sambil mengerang kesakitan. Go Dong bertanya apa
Tae Ik baik2 saja? Dia kemudian membantu Tae Ik berdiri. Man Ok berkata kalau
Tae Ik baik2 saja, dia malah mengejek Tae Ik cengeng. Man Ok menyuruh Tae Ik
untuk menggerakkan tangannya, tapi Tae Ik bersikeras kalau tangannya sakit.
“Itulah kenapa kau harus coba menggerakkannya. Bahkan anak kecil tidak mengeluh
sakit.” ujar Man Ok kesal.
Joo Young menghampiri mereka dan membenarkan ucapan Man Ok sambil
menggerakkan lengannya yg tadi terkilir. Go Dong meminta Tae Ik untuk
menggerakkan lengannya perlahan2. Tae Ik malah berteriak kesakitan, tapi saat
menggerakkan lengannya, dia heran karena tidak merasa sakit. Tiba2 Joo Young merasa
ingin pipis dan berjalan keluar meninggalkan mereka.
Akhirnya tinggal mereka bertiga di ruangan itu. Man Ok menatap
tajam pada Tae Ik, “Bahkan kau tidak bisa menahan rasa sakit itu. Kau begitu
berani ketika mencuri skuter dariku.” Tae Ik mengalihkan pandangannya dan
berkata apa mereka perlu melakukan sinar X pada tangannya? Man Ok berkata kalau
itu tidak perlu karena ini bukan pertama kalinya dia menyembuhkan orang yg
terkilir. “Yang perlu kau lakukan hanya meletakkan handuk panas di atasnya. Kau
tidak perlu melakukan sinar-X. Kau memiliki banyak uang, ya?”
Tiba2 mata Tae Ik tertumbuk melihat pada white board di dinding yg berisi jadwal Take One. Man Ok menghampiri Tae Ik dan mengeluh tentang Billy yg lengannya patah dan mengancam akan mematahkan tangan Tae Ik yg satunya. Go Dong menahannya dan berkata kalau Man Ok tidak bisa seperti ini.
Tae Ik berbalik menatap Man Ok dan menunjuk ke arah white board, “Benar, kau anggota ‘Give &’. Kau bahkan lebih tahu jadwal kami dibandingkan aku! Kenapa kau berbohong bahwa kau bukan penggemar kami bahkan ketika kau memiliki semua ini? Aku meminta bantuanmu karena melihat logo itu.” Man Ok coba menjelaskan kalau itu adalah milik Ga Ryun, tapi Tae Ik menyuruhnya diam.
Tae Ik kemudian mengambil spidol dan memberi tanda bintang pada beberapa tanggal di jadwal itu. Tae Ik berkata kalau itu adalah ucapan terima kasih. Man Ok bertanya apa itu? Tae Ik malah menjawab kalau Man Ok harus mencari tahu sendiri sebagai penggemar. Tae Ik berterima kasih dan mengucapkan selamat tinggal pada Man Ok.
Go Dong berkata kenapa Man Ok tidak memberitahunya kalau dia adalah
anggota ‘Give &’ dan menepuk punggung Man Ok. Man Ok yg merasa kesal
menatap tajam Go Dong. Go Dong merasa segan dan akhirnya pamit menyusul Tae Ik.
Man Ok memandang kepergian mereka dengan kesal.
“Ada apa dengan mereka? Mereka seperti anjing kasar!”
“Ada apa dengan mereka? Mereka seperti anjing kasar!”
Di van dalam perjalanan pulang, Joo Young asyik menonton kartun di tablet milik Tae Ik, sedangkan Tae Ik terus bersin2. Go Dong yg menyetir mobil bertanya apa Tae Ik sedang tidak enak badan? Tae Ik menjawab tidak tahu sambil terus bersin. “Ini pertama kalinya aku melihat guru wanita. Tak heran caranya menangani tanganku waktu itu. Itu seni bela diri,” ujar Go Dong. Tae Ik meminta Go Dong untuk tidak membicarakan wanita mengerikan itu (Man Ok). Dia bahkan merasa kalau Man Ok tidak pernah bersih2 di rumahnya sehingga banyak debu dan mengakibatkan alerginya kambuh.
Go Dong bertanya pada Tae Ik, dia penasaran kenapa Tae Ik menulis
jadwalnya di white board Man Ok, padahal dia merahasiakan hal itu dari
penggemarnya. Tae Ik terdiam tidak menanggapi pertanyaan Go Dong. Go Dong
mencoba memanggil Tae Ik, yg ada malah Tae Ik berteriak marah, “Karena dia
hanya memiliki jadwal Won Kang Hwi di sana! Dia hanya memiliki satu iklan
minuman. Tapi aku memiliki lebih dari tiga (iklan), laptop, busana luar ruangan
dan pakaian.” (Tae Ik ngiri nih ceritanya). Go Dong hanya berdecak.
“Apa? Semua ini karena Won
Kang Hwi. Bajingan itu mungkin sedang berbaring di rumah pura2 menyembuhkan
diri. Ah, yg benar saja Wong Kang Hwi. Kau benar2 penganggu! Penganggu!” teriak
Tae Ik kesal (ampe muncrat tuh bang! Lol). Joo Young yg merasa terganggu
menyuruh Tae Ik untuk tenang. Tae Ik pun terdiam. Go Dong hanya nyengir melihat
tingkah mereka berdua.
Sementara itu, orang yg mereka bicarakan berada di sebuah butik
sedang mencoba sebuah topi. Seorang pramuniaga mendekati Kang Hwi dan memuji
penampilan Kang Hwi dengan topi itu. Pramuniaga itu berkata kalau topi itu
adalah edisi terbatas dan hanya itu yg tersisa. Kang Hwi berniat membeli topi
itu.
Kang Hwi lalu melihat2 pakaian di butik itu. Di luar butik, Ga Ryun
dan para fans Kang Hwi yg lain sedang histeris memandangi Kang Hwi. Tiba2 Ga
Ryun menunjuk seorang gadis di dalam butik yg berpura2 melihat2 baju padahal sebenarnya
dia sedang menguntit Kang Hwi. Teman Ga Ryun berkata kalau gadis itu dari luar
negeri dan datang jauh2 ke Korea hanya untuk menguntit Kang Hwi, dia punya uang
yg banyak dan mengikuti semua konser Take One di luar negeri.
Teman Ga Ryun bertanya apa Ga Ryun bertanya apa dia akan pergi ke
acara jumpa fans Take One. Ga Ryun menjawab kalau dia akan pergi, bahkan jika
harus menyerahkan jiwanya dia akan pergi. Tiba2 dia berkata dia sudah lelah
memperbanyak utang kartu kreditnya, jadi dia tidak akan pergi. Ga Ryun
menempelkan wajahnya dan memanggil Kang Hwi. Kang Hwi berbalik ke arah Ga Ryun
lalu tersenyum dan melambaikan tangannya pada Ga Ryun. Ga Ryun dan para fans
Take One berteriak histeris.
Ga Ryun tiba2 berubah pikiran, “Aku akan pergi. Aku harus pergi ke
acara jumpa fans, bahkan jika aku harus menjual jiwaku!”
Ga Ryun terburu2 menemui Man Ok di sanggarnya. Ga Ryun ingin
meminjam uang pada Man Ok dan berkata kalau ini keadaan darurat. Man Ok yg
sedang mengepel tersenyum dan bertanya apa yg darurat? Apa Take One meluncurkan
album baru, showcase atau konser? Dengan malu2 Ga Ryun menjawab, “Jumpa fans.”
Man Ok langsung berbalik, seakan tidak peduli pada Ga Ryun Man Ok melanjutkan
pekerjaannya. Ga Ryun terus membujuk Man Ok agar meminjamkannya uang, tapi Man
Ok malah menyuruh Ga Ryun menyingkir karena dia sedang mengepel.
Ga Ryun menahan alat pel Man Ok, “Anggap saja kau memberiku sebagai
uang muka dari gajiku. Tidak ada bos di dunia ini yg tidak membayar uang muka.
Dan kau sudah menghasilkan banyak uang dengan membuka toko seperti ini.”
Man Ok menatap kesal Ga Ryun, “Kau pikir aku sudah selesai setelah
menjual semua ini? Seseorang perlu berinvestasi lagi untuk menghasilkan uang!
Selain itu, aku sudah menggunakan uang itu untuk koleksi musim gugur!” Ga Ryun
terus membujuk Man Ok untuk meminjamkannya uang dari uang pendaftaran
Taekwondo. Man Ok tetap menolak karena murid Taekwondonya hanya sedikit dan
uangnya tidak cukup. Ga Ryun menatap tajam Man Ok, “Jang Man Ok! Apa kau benar2
seperti ini? Kau membuatku malu pada diriku sendiri. Aku mungkin hanyalah
pengangguran tapi sejauh inikah persahabatan kita?” Ga Ryun lalu menangis
(pura2 doang tuh).
Man Ok yg tidak tega akhirnya bertanya berapa yg Ga Ryun butuhkan?
Ga Ryun memberi tanda 2 dengan jari. Man Ok terpaksa memberikan pinjaman pada
Ga Ryun dengan syarat Ga Ryun harus menjaga situs online mereka dengan baik. Ga
Ryun mengiyakan dan memuji Man Ok karena telah meminjamkannya uang. Tiba2 Ga
Ryun protes saat melihat uang yg Man Ok berikan. Man Ok bertanya apa? Bukankah
itu uang yg dia minta? Bukannya dia meminta uang 20 ribu won? Ga Ryun langsung
teriak protes karena harga kursi VIP di jumpa fans itu 200 ribu won. Man Ok
kaget mendengar hal itu. Dia bertanya apa Ga Ryun yakin akan membayar 200 ribu
won hanya demi melihat Take One, padahal Take One sering muncul di tivi. Ga
Ryun malah berkata kalau dia tidak bisa tidur jika tidak melihat wajah Kang Hwi
Oppanya setiap hari.
Man Ok tiba2 teringat saat dia menolong Kang Hwi yg tiba2 dikepung
fansnya tempo hari. Tiba2 Man Ok tersadar dari lamunannya karena Ga Ryun
menegurnya. Ga Ryun bertanya apa Man Ok pernah melihat Kang Hwi secara
langsung? Kapan? Dimana? Bagaimana? Dia meminta Man Ok segera memberitahunya.
Man Ok mengelak, tapi dia hampir saja keceplosan dengan menyebut tanganya...
Man Ok membayangkan Ga Ryun terlihat kesal sedang menulis di situs
fans Take One kalau Man Ok pernah menyelamatkan Kang Hwi dan menarik tangannya.
Dan muncullah berbagai komentar protes dari fans2 Take One yg menanyakan siapa
orang itu, orang yg sudah memegang tangan Kang Hwi?
Tiba2 para fans Take One datang ke sanggar Man Ok untuk memberi
pelajaran pada Man Ok. Mereka mengerubungi Man Ok, menarik rambutnya bahkan ada
yg menggigit tangannya. Man Ok tersadar dan merasa ngeri membayangkan hal itu.
Ga Ryun terus bertanya tangan siapa yg Man Ok tarik? Man Ok
terlihat gugup. Tiba2 dia berkata pria yg menyanyi bersama Kang Hwi. Ga Ryun
berkata itu Lee Tae Ik, dia tidak peduli hal itu karena dia adalah fans Kang
Hwi. Man Ok merasa heran, jika Ga Ryun menyukai Take One seharusnya dia
menyukai keduanya. Ga Ryun malah mencibir kalau Man Ok tidak akan pernah
mengerti lebih dalam dunia penggemar. Ga Ryun balik bertanya apa yg Man Ok
lakukan pada tangan Tae Ik? Man Ok berkata bukan apa2. Dia menyuruh Ga Ryun
untuk pergi, tapi Ga Ryun malah menanyakan uangnya.
Man Ok menatap Ga Ryun dan berkata “Memangnya kau meninggalkan
uangmu padaku? Aku tidak punya. Biaya pendaftaran juga belum masuk. Aku hampir
tidak memiliki uang sewa bulan ini.” Ga Ryun tiba2 punya ide. Dia akan
memberikan Man Ok potongan harga 10% jika Man Ok meminjamkannya uang. “Kau tau
berapa banyak uang sewa yg kau ambil? Jadi, pergilah sebelum aku memanggil
ibumu dan memberitahunya berapa banyak uang sewa yg telah kau ambil,” ancam Man
Ok sambil mengusir Ga Ryun pergi dengan alat pel yg dia pegang.
Ga Ryun masuk ke rumahnya dan melihat ibunya yg lagi joget2 gak
jelas (wkwkwk musiknya kayak musik senam SKJ). Ga Ryun memanggil2 ibunya tapi
ibunya malah cuek. Ga Ryun yg kesal lalu mematikan musiknya dan kembali
memanggil ibunya. Ibunya bertanya kenapa Ga Ryun mematikan musiknya, sambil
tetap berjoget. Saking asyiknya berjoget, tiba2 ibunya merasa sakit perut. Dia
lalu menuju kamar mandi meninggalkan Ga Ryun yg berteriak kesal.
Tiba2 ponsel ibunya berbunyi. Ga Ryun mengambil ponsel ibunya tapi dia tidak ingin menjawab telpon itu. Tiba2 dia melihat foto Tae Ik yg diambil oleh ibunya saat Man Ok menarik tangan Tae Ik.
Tiba2 ponsel ibunya berbunyi. Ga Ryun mengambil ponsel ibunya tapi dia tidak ingin menjawab telpon itu. Tiba2 dia melihat foto Tae Ik yg diambil oleh ibunya saat Man Ok menarik tangan Tae Ik.
Man Ok sedang merapikan Billy (manekinnya) saat Ga ryun menelpon.
Ga Ryun bertanya jika dirinya mencarikan Man Ok
murid Taekwondo, berapa banyak (baca:bonus) yg akan Man Ok berikan
untuknya? Man Ok menjawab kalau dia akan memberikan sebanyak yg Ga Ryun mau,
tapi tidak ada satu pun yg ingin ke sanggar Taekwondo-nya. Ga Ryun berkata
kalau dia akan membantu Man Ok dan menawarkan 5 ribu won per anak? Man Ok
menyetujui penawaran Ga Ryun.
Keesokan paginya, Man Ok yg sedang jogging terkejut saat tanpa
sengaja melihat poster iklan yg berisi tentang Lee Tae Ik yg pernah mampir ke
studio Taekwodo-nya. Man Ok geram, dia lalu mengikuti jejak poster yg terpasang
di sepanjang dinding di jalan itu.
Betapa terkejutnya Man Ok saat menemukan pelaku penempelan poster
tersebut yg ternyata adalah Ga Ryun. Diam2 Man Ok berdiri di belakang Ga Ryun
dan menyamarkan suaranya melarang Ga Ryun untuk menempel poster di tembok
rumah. Ga Ryun terkejut karena mengira itu adalah suara pemilik rumah. Tanpa
berbalik, Ga Ryun yg belum tahu kalau itu adalah suara Man Ok beralasan kalau
bosnya yg menyuruh dirinya untuk menempel poster tersebut.
“Bos-mu, siapa? Siapa yg
menyuruhmu melakukan ini?” Man Ok menempuk pundak Ga Ryun menyuruhnya berbalik.
Ga Ryun yg kaget karena orang yg dari tadi di belakangnnya ternyata Man Ok,
malah membentak Man Ok. Alih2 memukul Ga Ryun, Man Ok yg kesal malah bertanya
tentang poster itu. Dengan santainya menjawab itu adalah poster Sanggar Taekwondo
Man Ok dan dia sudah memasangnya dengan baik hingga lengannya sakit. Man Ok
mendesah kesal mendengar jawaban Ga Ryun.
Di studionya, Man Ok mencela poster iklan itu yg isi, desain dan
gambarnya yg terlihat murahan. Ga Ryun mencoba membujuk Man Ok, “Gadis pintar
seperti dirimu, bagaimana bisa melepaskan seperti ini? Jika kau menyembuhkan
lengan Tae Ik, setidaknya kau harus
mengambil foto dan menyebarkannya. Bagaimana bisa kau membiarkannya pergi
seperti itu? Kau bodoh!” Man Ok yg kesal mendengar ucapan Ga Ryun bertanya
darimana Ga Ryun yg sok pintar mendapatkan gambar yg sudut pengambilan dan
resolusinya terlihat jelek? Ga Ryun menjawab itu karena ponsel ibunya yg payah.
Ga Ryun menagih janji Man Ok yg akan meminjamkan uang untuknya kalau dia
berhasil mendapatkan murid Taekwondo untuk Man Ok. Man Ok menyuruh Ga Ryun
melupakan hal itu karena siapa yg akan datang ke studionya setelah melihat
poster jelek buatan Ga Ryun itu?
Baru saja Man Ok selesai mengatakan hal itu, tiba2 beberapa ahjumma
datang sambil membawa poster iklan yg dipasang Ga Ryun. Mereka ingin
mendaftarkan anaknya untuk kursus Taekwondo di sanggar Man Ok. Ga Ryun yg merasa senang berbisik ke Man Ok
mengingatkan tentang bonusnya, dia lalu mengantar para ahjumma itu untuk
mengisi formulir pendaftaran. Man Ok tertegun, dia seperti tidak percaya
karenanya. Man Ok lalu mengambil salah satu poster dan menatapnya. Tiba2 datang
lagi beberapa ahjumma yg ingin mendaftarkan anak2nya. Man Ok langsung semangat
memperkenalkan sanggar Taekwondo-nya lalu mengajak ahjumma itu untuk mengisi
formulir pendaftaran.
Man Ok selesai mengajar murid2 barunya. Man Ok ingin memotret
murid2 baru itu. Salah seorang murid barunya (Seo Eun) yg tidak memakai
seragam, berkata kalau dia belum mendapatkan seragam Taekwondo. Man Ok lalu
mencarikan seragam Taekwondo di lemari kantornya dan menemukan seragam Taekwondo
dengan eblem kartun lucu.
Malamnya, Man Ok kegirangan sambil menghitung uang hasil
pendaftaran murid2 baru. Ga Ryun dengan bangga berkata kalau ini semua karena
kehebatan pemasarannya. Dia meminta pada Man Ok bonus untuknya yg Man Ok
janjikan dengan menghitung jumlah murid baru yg berhasil dia dapatkan. Man Ok
kemudian memberikan 150 ribu won untuk Ga Ryun, tapi Ga Ryun merasa kurang dan
meminta tambahan bonus pada Man Ok. Dengan sedikit terpaksa, Man Ok menambahkan
50 ribu won, dengan syarat Ga Ryun harus mengurus toko Manokine karena Man Ok
sangat sibuk mengurus sanggar Taekwondo. Ga Ryun menolak karena dia sudah
sangat repot mengurus situs online mereka. Man Ok terus membujuk Ga Ryun dengan
iming2 gaji 2 kali lipat per jam. Ga Ryun akhirnya menerima penawaran Man Ok.
Ga Ryun yg sedang memeriksa situs online mereka, terkejut karena
banyaknya komentar tentang seragam Taekwondo lucu di foto Seo Eun yg di upload
Man Ok. Ga Ryun mendadak punya ide untuk membuat seragam Taekwondo seperti itu
dan menjualnya. Man Ok menolak karena ragu tidak ada yg akan membelinya karena
itu hanya seragam. Ga Ryun tidak sependapat dengan Man Ok. Dia merasa
instingnya baik mengenai penjualan seragam Taekwondo tersebut.
Kang Hwi tampak berlari menuju Full House sambil membawa
Tablet-nya. Dia menghampiri Tae Ik yg sedang menghitung pengeluarannya bulan
ini. Tae Ik merasa aneh, karena dia kehilangan uang 2 ribu won (Tae Ik
perhitungan banget euuyy). Kang Hwi bertanya apa Tae Ik sudah melihatnya. Alih2
menjawab pertanyaan Kang Hwi, Tae Ik malah menyindir apa Kang Hwi tidak melihat
bel di pintu dan kenapa Kang Hwi terus datang tanpa undangan? Kang Hwi balas
menyindir kenapa Kang Hwi tidak menaruh penjaga di depan pintu atau kunci saja
pintunya.
Kang Hwi melirik tumpukan
nota di depan Tae Ik, dia merasa heran dari mana Tae Ik mendapatkan
nota2 itu. Kang Hwi mengambil salah satu nota itu dan tercengang karena Tae Ik
bahkan menyimpan nota untuk 2 hot bar (sate ikan). Tae Ik yg merasa risih buru2
merampas nota dari tangan Kang Hwi. Kang Hwi meledek apa Tae Ik begitu miskin?
“Meskipun jika kau memang begitu, bagaimana bisa kau memutuskan untuk melakukan
syuting seperti ini?” Kang Hwi menunjukkan Tablet yg dia bawa. Tae Ik melihat
sekilas foto Seo Eun di situs dan dengan Pede-nya berkata kalau itu syuting
iklan yg dia lakukan untuk pakaian online dengan konsep berbeda. Tae Ik balik
bertanya apa Kang Hwi pernah syuting iklan semacam itu?
Kang Hwi bingung dengan maksud Tae Ik. “Ini toko pakaian online,
jadi aku pikir kau bisa menyebutnya toko pakaian online. Tapi, tetap saja, aku
pikir ini tidak bagus.” Kang Hwi menyodorkan Tablet ke depan Tae Ik. Tae Ik
bingung. Kang Hwi meminta Tae Ik untuk memperbesar background di foto itu dan
melihatnya lebih dekat. Tae Ik menuruti permintaan Kang Hwi, dan betapa
terkejutnya Tae Ik saat melihat fotonya dengan pose mengerikan terpampang di
poster iklan Sanggar Taekwondo Man Ok. Kang Hwi tertawa mengejek di sebelahnya.
Tae Ik merasa geram melihat fotonya digunakan tanpa seizinnya.
Tae Ik menemui Presdir Lee di kantornya. Sambil berteriak marah,
dia meminta Presdir Lee agar orang yg memasang fotonya dalam poster iklan tanpa
seizinnya agar segera menyingkirkan foto2 itu dan menutup situs online mereka. Tae
Ik merasa sangat kesal. Alih2 meladeni permintaan Tae Ik, Presdir malah meminta
Tae Ik tidak perlu semarah itu. Foto itu kecil, jadi selama orang2 tidak
memperbesar gambarnya, mereka tidak akan tahu kalau itu Tae Ik. “Tapi kita tidak tau dimana dan berapa
banyak poster yg mereka tempel,” bantah Tae Ik. Tanpa memandang Tae Ik, Presdir
Lee berkata kalau dia sudah menyuruh Sekretaris Hwang Bum Soo (mian...kemaren
salah kirain manajer ternyata Hwang Bum Soo Sekretaris Presdir dan Baek Go Dong
itu manajer, bukannya asisten Take One) ke Sanggar Taekwondo Man Ok. Tae Ik
merasa heran kenapa Presdir mengirim Sekre Hwang kesana? Tae Ik tidak habis
pikir kenapa Presdir Lee mempercayai orang yg membagikan permen ginseng untuk
iklan?
Presdir Lee akhirnya menatap Tae Ik, “Orang ini (Sekre Hwang) telah
bekerja di industri ini selama 30 tahun. Dia telah menjadi manajer bahkan
sebelum kau lahir. Dia mungkin terlihat tua dan norak, dan kau melihatnya
seperti itu, kan? Tapi, tidak semua seperti yg terlihat. Tentu saja kau tidak
akan mengetahuinya. Tunggu dan percaya saja padaku. Dia tipe orang yg akan
melakukan apapun yg menyangkut kalian.” (sejutaaaa ama Presdir Lee!! Don’t
judge a person by his cover, Oppa ^^).
Sekre Hwang sampai di sanggar Taekwondo Man Ok. Dia melepaskan
poster2 iklan yg memajang foto Tae Ik yg masih terpampang di sekitar sanggar
itu. Sekre Hwang mendesah kesal, “Orang ini pasti tidak takut apapun.”
Sekre Hwang mengintrogasi Man Ok di sanggarnya sambil membanting
poster2 yg dibawanya ke meja. “Kau benar2 menutupi semua dinding di lingkungan
ini dengan postermu, huh?” Man Ok yg tampak takut berkata kalau dia akan
melepas semua poster2 itu. Sekre Hwang melirik ke salah satu poster yg
terpajang di dinding, Man Ok yg melihatnya buru2 mencabut poster tersebut. Sekre
Hwang merasa pusing karena masalah poster ini. Man Ok meminta maaf, dia membela
diri kalau dia tidak melakukannya dengan sengaja. Hal itu terjadi begitu saja. Sekre
Hwang bertanya sambil mengulang ucapan Man Ok. Man Ok mengiyakan. “Tapi,
meskipun demikian, kau yg membuat ini, kan? Selain itu, kau memasang foto ini
di situs toko online-mu,” bentar Sekre Hwang. Man Ok berkata kalau ini benar2
hanya kesalahpahaman. Dia hanya meng-upload foto seragam. “Jika anda tidak
melihatnya dengan teliti, anda tidak bisa mengetahui siapa itu,” bujuk Man Ok. Sekre
Hwang merasa kesal, “Kau pikir yg kau katakan itu masuk akal. Kau tidak
berpikir tetanggamu bisa melihatnya? Kau tau berapa banyak orang yg telah
mengambil foto ini dan memposting di blog mereka?” Man Ok hanya bisa meminta
maaf karena masalah ini. Dia berjanji akan segera melepaskan semua poster itu
dan menghapusnya dari internet.
Sekre Hwang memegang kepalanya saking stresnya karena masalah
poster ini. “Ini tidak cukup untuk menyelesaikan masalah ini. Kau menggunakan
fotonya secara ilegal, pelanggaran penggunaan namanya, hak atas fotonya dan
terutama, pelanggaran!! Kami akan memprosesmu secara hukum secepatnya. Karena kau
telah menyatakan niatmu, mulai dengan menutup situsmu dan bersiap untuk
membayar kompensasi.” tegas Sekre Hwang lalu bangkit hendak pergi.
Man Ok yg terkejut mendengar tuntutan Sekre Hwang buru2 menahan Sekre Hwang dan memohon agar dilepaskan kali ini dan tidak melibatkan rasa dendam. Sekre Hwang menepis tangan Man Ok dengan kasar. Sekre Hwang menatap tajam Man Ok, “Bersiaplah Jang-Man-Ok-sshi!” Sekre Hwang berlalu pergi. Man Ok segera mengejarnya, tapi urung karena kakeknya tiba2 menelpon.
Man Ok yg terkejut mendengar tuntutan Sekre Hwang buru2 menahan Sekre Hwang dan memohon agar dilepaskan kali ini dan tidak melibatkan rasa dendam. Sekre Hwang menepis tangan Man Ok dengan kasar. Sekre Hwang menatap tajam Man Ok, “Bersiaplah Jang-Man-Ok-sshi!” Sekre Hwang berlalu pergi. Man Ok segera mengejarnya, tapi urung karena kakeknya tiba2 menelpon.
Man Ok mengangkat telpon kakeknya dengan perasaan cemas. Kakek
bertanya kenapa dengan suara Man Ok dan menyebut slogan mereka “Di mana ada
kemauan...” “...di situ ada jalan!” balas Man Ok segera. Man Ok meminta maaf
karena dia sangat sibuk saat ini lalu menutup telponnya. Man Ok bergegas keluar
mengejar Sekre Hwang, tapi sayangnya Man Ok terlambat karena mobil Sekre Hwang
baru saja berlalu pergi.
Man Ok menatap kepergian Sekre Hwang dengan perasaan gusar. “Apa
harus kulakukan sekarang?” gumam Man Ok hampir menangis. Man Ok mencoba
menelpon Ga Ryun, tapi Ga Ryun tidak mengangkat telponnya. Tiba2 seseorang
memanggil Man Ok. Man Ok berbalik dan melihat ibu Ga Ryun bersama seorang
ahjusshi aneh menghampirinya. Ibu Ga Ryun lalu memperkenalkan pria itu sebagai
pelatih dansa Do Wah Dong, Oscar a.k.a Tuan Oh. Tuan Oh tampak asik sendiri melakukan
gerakan2 aneh.
Man Ok membungkuk menyapa Tuan Oh. Tuan Oh tiba2 terkejut saat
melihat Man Ok dan memuji tubuh Man Ok karena memiliki tubuh penari. Dia bahkan
menawarkan apa Man Ok mau menari bersamanya? Man Ok menolak karena dia tidak
menari. Ibu Ga Ryun mencoba membujuk Man Ok untuk mengambil kesempatan ini
untuk belajar menari. Man Ok tampak bingung dengan maksud ibu Ga Ryun. Ibu Ga
Ryun menjelaskan kalau Tuan Oh akan mengadakan seminar menari tapi beliau tidak
memiliki tempat latihan, jadi dia memberitahu Tuan Oh tentang sanggar Man Ok.
“Setelah kelasmu, aku pikir kau bisa memperbolehkannya menggunakannya beberapa
jam pada malam hari.” Man Ok dengan tegas menolak permintaan Ibu Ga Ryun,
“Maafkan aku..tapi jika aku menggunakan sanggar untuk menari, kakek akan membunuhku. Maafkan aku.”
Man Ok berbalik pergi tapi Ibu Ga Ryun buru2 menahannya. Dia
mencoba membujuk Man Ok dengan berkata kalau mereka akan menggunakan sanggar
Man Ok dengan bersih sampai kakek Man Ok kembali. Tuan Oh menyahut kalau dia
tidak menggunakan sanggar Man Ok dengan gratis, dia akan membayar uang sewa. Man
Ok sepertinya tertarik mendengar hal itu. Tuan Oh berkata kalau dia akan
membayar sewa 200 ribu won per hari. Ibu Ga Ryun menambahkan kalau Tuan Oh
hanya menyewa sanggar Man Ok pada malam hari dan itu berarti Man Ok akan
mendapatkan uang secara gratis. Man Ok akhirnya setuju dengan penawaran itu,
“Walaupun sanggar Taekwondo tempat yg suci, aku
rasa menari juga suci.” Man Ok memberi syarat kalau sanggar itu di
sewakan hanya sampai kakeknya kembali. Ibu Ga Ryun setuju. Sanggar Man Ok akan
mulai digunakan malam ini.
Tiba2 ponsel Man Ok berbunyi, Man Ok menatap heran layar ponselnya
karena tidak mengenali nomor yg memanggil. Man Ok menatap Ibu Ga Ryun hendak
memberitahu tentang kunci rumah jika dia keluar, tapi Ibu Ga Ryun buru2 berkata
kalau dia memiliki kunci cadangan. Ga Ryun mengerti. Ibu Ga Ryun pun pamit
pergi bersama Tuan Oh yg masih asyik menari2 gak jelas. Man Ok mengangkat
telponnya dan terkejut karena ternyata yg menelpon adalah petugas dari kantor
hukum.
Sementara itu, Ga Ryun dan beberapa temannya sedang berada di taksi
membuntuti mobil Kang Hwi. Ga Ryun cs meminta supir taksi itu untuk ngebut
karena mereka takut kehilangan jejak mobil Kang Hwi. Alih2 memenuhi permintaan
Ga Ryun cs, supir taksi itu malah menjalankan mobilnya dengan lambat. Ga Ryun
berkata ini mungkin yg pertama kalinya bagi ahjusshi supir taksi itu (jadi
supir taksi carteran buat ngebuntutin mobil artis). Teman2 Ga Ryun mulai
menggerutu kesal. Ga Ryun memeriksa ponselnya, banyak missed call dari Man Ok.
Ga Ryun lalu menelpon balik Man Ok.
Man Ok sudah berganti baju hendak keluar. Dia menuju motornya
dengan tergesa2 saat Ga Ryun menelpon. Man Ok bertanya Ga Ryun dimana dan
kenapa tidak mengangkat telponnya? Ga Ryun beralasan kalau dia tidak tau Man Ok
menelpon karena ponselnya berada dalam mode getar. Man Ok bertanya apa Ga Ryun
tau dimana Take One tinggal? Alih2 menjawab pertanyaan Man Ok, Ga Ryun malah
bertanya kenapa Man Ok ingin tau? Man Ok menjawab kalau dia perlu bertemu Tae
Ik segera. Man Ok meminta Ga Ryun memberitahu alamat Take One. “Hei, kami tidak
tau pastinya dimana mereka tinggal. Walaupun kami agen 007, kami tidak mampu
mencari tahu hal itu,” ujar Ga Ryun. Teman2 Ga Ryun langsung sewot dan bertanya
siapa yg menanyakan alamat Take One dan menyebut Man Ok gila. Man Ok yg
mendengar ucapan teman2 Ga Ryun merasa kesal, “Apa yg kalian bicarakan? Kalian
mencampuri kehidupan mereka dan kau bilang kau tidak tau dimana dia tinggal?”
Ga Ryun berkata kalau dia juga ingin tau, tapi kenapa Man Ok tiba2
menanyakan hal itu? Man Ok akan menjelaskan hal itu nanti. Man Ok bertanya jika
dia ingin bertemu Lee Tae Ik, kemana dia harus pergi? Ga Ryun akan menjawab
tapi urung karena ahjusshi supir taksi tiba2 berhenti saat lampu merah dan itu
membuat Ga Ryun semakin panik karena takut tidak bisa membuntuti Kang Hwi. Man
Ok terkejut apa Ga Ryun sedang membuntuti Tae Ik? Ga Ryun mengelak untuk apa
dia membuntuti Tae Ik, dia sedang membuntuti Kang Hwi. Ga Ryun berkata kalau
dia tidak tau jadwal Take One, tapi mungkin saja Tae Ik sedang di kantor
UEnterLJ. Ga Ryun lalu menutup telpon dan itu membuat Man Ok berteriak kesal.
“Gadis ini! Karena siapa aku mendapatkan masalah?!”
Man Ok mengendarai skuternya menuju kantor UEnterLJ. Dia memikirkan
percakapannya dengan pengacara Take One yg menghubunginya yg meminta Man Ok
menutup situsnya dan membayar kompensasi sebesar 30 juta won. Man Ok berhenti
karena lampu merah, dia tampak bingung memikirkan kompensasi yg harus dia
bayar. “30 juta won bukan lelucon. Apa yg harus kulakukan?” keluh Man Ok. Tiba2
Man Ok seakan2 mendengar suara kakek yg menegurnya, “Jang Man Ok, ada apa
dengan sikapmu? Dimana ada kemauan...” “...disitu
ada jalan!” tegas Man Ok. Man Ok seperti tersadar dan membulatkan tekadnya
“Benar, jika aku memberikan apa yg mereka minta, itu bodoh. Aku akan kesana dan
berbicara dengan mereka sendiri.” Man Ok lalu memacu motornya ke kantor
UEnterLJ.
Man Ok tiba di kantor UEnterLJ. Di depan kantor sudah banyak fans
Take One yg menunggu idola mereka keluar. Man Ok masuk dengan langkah mantap menerobos
gerombolan fans itu dan masuk ke kantor UEnterLJ. Para fans Take One terheran2
dengan sikap Man Ok yg menerobos begitu saja dan menyebut Man Ok wanita gila.
Tidak berapa lama kemudian, Man Ok di giring keluar oleh petugas keamanan
karena mengira Man Ok salah satu fans Take One. Man Ok berteriak kesal kalau
dia ingin menemui Tae Ik karena alasan pribadi. Tapi para petugas keamanan itu
tidak peduli pada teriakan Man Ok dan berlalu pergi.
Tiba2 Man Ok di kepung gerombolan fans Take One. Mereka merasa
kesal karena Man Ok tidak tahu peraturan dan menerobos masuk begitu saja. Man
Ok mendesah kesal. Man Ok menyuruh fans itu menyingkir karena dia punya urusan
mendesak, “Aku harus menemui Tae Ik atau siapapun kalian menyebutnya.” Man Ok
melangkah maju tapi di dorong oleh mereka. “Apa yg dia katakan...menyebut oppa
kita ‘Tae Ik atau siapapun’? Ahjumma ini benar2 gila.” Man Ok kesal karena di
sebut ahjumma. Tiba2 salah seorang fans itu berteriak kalau Tae Ik ada disini.
Gerombolan fans itu lalu berlari ke arah taksi masing2 berniat mengejar Tae Ik.
Man Ok tampak bingung dengan tingkah mereka yg tiba2 pergi.
Man Ok lalu mengikuti rombongan taksi para fans itu dan berhenti di
sebuah pertokoan. Tampak gerombolan fans berteriak histeris di depan toko. Man
Ok mencoba menerobos gerombolan fans itu, tapi tiba2 seorang gadis menginjak
kaki Man Ok dengan high heels-nya. Man Ok menjerit kesakitan. Man Ok menegur
gadis itu, “Kau harus meminta maaf jika kau menginjak kaki seseorang!” Tapi
gadis itu tampaknya tidak mendengar ucapan Man Ok dan berteriak histeris
memanggil nama Tae Ik yg baru saja keluar dari toko.
Man Ok terdorong maju ke depan oleh beberapa fans yg mencoba
mendekati idola mereka itu. Tae Ik menuju mobilnya sambil di lindungi oleh Go
Dong dari kepungan fans-nya. Man Ok berteriak memanggil nama Tae Ik tapi Tae Ik
tidak mendengarnya hingga masuk ke mobil. Para fans itu lalu bergegas naik
taksi mereka dan mengejar mobil Tae Ik. Dan tinggalah Man Ok yg tampak
kebingungan karena tidak berhasil berbicara dengan Tae Ik.
Man Ok yg pulang ke rumahnya terkejut karena melihat mobil polisi
dan kerumunan warga di depan rumahnya. Man Ok bergegas masuk ke rumahnya namun
di tahan petugas polisi di depan pintu.
Man Ok yg panik bertanya
kenapa dia tidak bisa masuk? “Apa yg terjadi? Ini sanggarku...apa yg dilakukan
semua orang disini?” Polisi itu bertanya apa Man Ok pemilik sanggar itu? Man Ok
menjawab kalau dia adalah guru di sanggar itu. Petugas itu menjelaskan kalau di
sanggar Man Ok telah terjadi perjudian ilegal dan mereka sedang melakukan
penyelidikan dan penangkapan. Apa Man Ok tidak tau?
Man Ok terkejut mendengar penjelasan petugas tersebut, “Perjudian?
Di sanggar kami? Tapi, siapa...?” Belum selesai Man Ok bertanya, tiba2 Man Ok
melihat Tuan Oh di giring polisi dengan tangan terborgol. Petugas itu bertanya
apa Man Ok dan Tuan Oh saling mengenal? Man Ok mencoba menjelaskan, namun
petugas itu meminta Man Ok ikut dengan mereka ke kantor polisi untuk
menjelaskan masalah ini.
Bersambung ke part 2
Note : Di episode ini, Man Ok mengalami banyak masalah yg di akibatkan oleh keluarga Hwang (Ga Ryun dan ibunya). Ga Ryun yg demi melihat idolanya (Kang Hwi) melakukan hal yg membuat Man Ok terkena masalah hukum. Kadang kekuatan idola menjadi bumerang tersendiri...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar